Page 78 - Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum Pertanahan, dan Agraria
P. 78

Filosofi, Asas, Ajaran, Teori Hukum ....     51


                    perolehan kembali tanah milik Negara dari penguasaan serta
                    pendudukan orang Bumiputra, yang berakibat langsung pada
                    kekeliruan penegakkan hukum yang diwarisi Indonesia dari
                    zaman Hindia Belanda.

               10.  Politik  persamaan  kedudukan  sosial  dan  penegakkannya
                   dalam Hukum Pertanahan:
                       Politik persamaan kedudukan sosial (gelijkgestelde prolitiek-
                    S.  1907-205)  itu  bukan terhadap kedudukan  hukum  (recht
                    status)  ‘orang’  (corpus)  sebagai  subjek hukum,  melainkan
                    hanya terhadap kedudukan pergaulan sosialnya saja. Sebab
                    persamaan kedudukan hukum (gelijkgestelde  recht status),
                    diputuskan secara kasusistis oleh pejabat Departemen  Dalam
                    Negeri dan Hakim Pengadilan Negri. Artinya, penetapan
                    persamaan kedudukan  hukum itu diberikan  pejabat
                    berdasarkan permohonan orang yang berkepentingan, karena
                    ingin memiliki tanah dengan hak milik ‘eigendom’  atas tanah
                    milik negara. Jadi politik persamaan kedudukan dalam
                    pergaulan sosial, untuk dipersamakan dengan orang  Eropah
                    itu,  hakekatnya  berlaku  bagi  orang Timur Asing (Tiong Hoa/
                    Cina,  Arab). Terhadap  orang  dari benua  Eropah, sekalipun
                    bukan warga Negara Belanda,  otomatis  dipersamakan
                    kedudukan  sosialnya   dengan  orang  Belanda,  tetapi  untuk
                    memiliki  tanah dengan hak ‘eigendom’, mereka pun harus
                    pula mendapatkan  keputusan  Hakim  bagi penetapan  hak
                    kebendaan atas bidang tanah yang dimohonnya. Bagi orang
                    Timur  Asing, persyaratan ketentuan  berlakunya persamaan
                    sosial itu,  harus terlebih dahulu  dipenuhi  sepenuhnya,
                    sebelum memohon keputusan hak kebendaan   dari  Hakim,
                    agar   dapat   memiliki   tanah   dengan   hak  milik kebendaan
                    ‘eigendom’.
                       Sebagai contoh, misalnya seorang Tiong Hoa/Cina atau
                    Arab,  ingin  memohon  menjadi  pemilik  atas  bidang  tanah
                    tertentu dengan hak kebendaan ‘eigendom’. Maka si pemohon
                    yang tergolong orang  Timur  Asing (vreemde  oosterlingen)  itu,
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83