Page 125 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 125

6.)  Srategi implementasi masih cenderung sektoral dan reformis,
                dalam arti kelembagaan implementor belum lintas kementerian
                dan tidak melibatkan organisasi tani. Kemudian, belum terdapat
                Panitia Adhoc yang bertugas secara spesifik untuk melaksanakan
                redistribusi dan mengawal pelaksanaan.
            7.)  Pendekatan agrobisnis yang masih digunakan dalam access reform.
                Padahal, KPA mencatat terdapat berbagai terobosan strategi yang
                sebenarnya berpeluang dilakukan pemerintah dalam kebijakan
                redistribusi 9 juta hektar, agar setidak-tidaknya kebijakan mampu
                berjalan efektif dan tidak melenceng terlampau jauh dari amanat-
                amanat UUPA 1960. Beberapa inovasi tersebut adalah, pematangan
                rencana redistribusi, termasuk didalamnya pembahasan terkait
                konflik, bank tanah hingga sertipikasi. Kemudian, evaluasi hak-hak
                atas tanah di Jawa, sekaligus meminimalisir penguasaan tanah dari
                PTPN, Perhutani dan swasta, mengingat jumlah penduduk di Jawa
                sangat padat.

            B.  Babak Baru Reforma Agraria
                   Secara konseptual, reforma agraria dapat dibedakan menjadi 2
            (dua) pengertian, sebagai berikut: a) reforma agraria dalam pengertian
            redistribusi tanah, yaitu pembagian tanah untuk petani yang tidak
            memiliki tanah; dan b) reforma agraria dalam pengertian perombakan
            sistem pertanahan dan pengelolaan pertanahan nasional.

                 Reforma Agraria dalam arti luas meliputi pelaksanaan
            pembaharuan hukum agraria; penghapusan hak-hak asing dan konsesi-
            konsesi kolonial atas tanah; mengakhiri penghisapan feodal secara
            berangsur-angsur; perombakan mengenai pemilikan dan penguasaan
            tanah serta hubungan hukum yang bersangkutan dengan penguasaan
            tanah; perencanaan persediaan dan peruntukan bumi, air dan kekayaan
            alam yang terkandung di dalamnya secara berencana, sesuai dengan daya
            kesanggupan  dan  kemampuannya.   AP.  Parlindungan  berpendapat
                                             150
            bahwa land reform adalah bukan sekedar membagi bagi tanah, ataupun
            bersifat politis, akan tetapi merupakan suatu usaha untuk reformasi


            150   Badan Pertanahan Nasional (BPN),  Reforma Agraria Mandat Politik, Op.Cit, h 17.

            108 Penegakan Hukum Penertiban Dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130