Page 84 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 84

prosedural sama pentingnya keadilan substansial.  Demikian juga
                                                            103
            dalam pandangan Dian Rositawati, dalam mengadili sesuatu perkara apa
            saja, hakim dapat saja atau berwenang mengesampingkan berlakunya
            sesuatu peraturan atau tidak memberlakukan sesuatu peraturan tertentu,
            baik seluruhnya (totalitas) ataupun sebagiannya. Mekanisme demikian
            ini dapat pula disebut sebagai ‘judicial review’ yang bersifat prosessual,
            atau ‘judicial review’ yang bersifat substansial. 104
                 Keadilan subtantif hak atas tanah dimaknai bagaimana masyarakat
            mempuyai akses terhadap pemilikan, dalam penggunaan dan
            pemanfaatan tanah, mengurangi konsentrasi pemilikan dan penguasaan
            tanah, dari tangan segelintir orang pihak, serta memperkuat kepastian hak
            dan akses atas pemilikan dan penguasaan tanah bagi kemakmuran dan
            kesejahteraan rakyat, khususnya petani miskin. Seperti yang dijanjikan
            pemerintahan Jokowi JK bahwa 9 Juta hektar untuk Reforma Agraria.
                   Peran hakim PTUN dalam penegakan hukum seyogyanya
            keadilan subtantif yang diprioritaskan. Keadilan subtantif yang dimaksud
            adalah keadaan fisik bahwa benar tanah tersebut diterlantarkan. Hakim
            harus merujuk pada  sidang pemeriksaan  setempat sebagaimana  diatur
            dalam SEMA No. 7  Tahun 2001.  Pemeriksaan setempat ini adalah
            pemeriksaan yang dilakukan oleh hakim langsung ke lokasi yang menjadi
            sengketa. Tujuan Pemeriksaan setempat adalah untuk mengetahui dengan
            jelas dan pasti tentang letak, luas dan batas-batas obyek tanah terlantar
            yang berpekara. Dihadiri oleh para pihak dan saksi. Hasil Pemeriksaan
            Setempat merupakan fakta yang ditemukan hakim di persidangan,
            oleh karenanya mempunyai daya kekuatan mengikat bagi hakim dan
            dapat dijadikan dasar mengabulkan atau membatalkan  gugatan. Dalam
            hal dalilnya keputusan penetapan tanah terlantar dibantah oleh pihak
            pengugat, tetapi ternyata berdasarkan pemeriksaan setempat bahwa
            tanah tesebut  diterlantarkan luas, maka pemeriksaan  setempat  dapat



            103  Cekli Setya Pratiwi, Kegagalan Mewujudkan Keadilan Prosedural dan Substansial
                dalam  Putusan  Hakim Tinggi  Perkara Tindak Pidana Psikotropika Nomor: 25/
                PID/B/2010/PT SBY, Jurnal Humanity, 2013, hlm 172.
            104  Dian Rositawati, Bahan Bacaan Materi: Mekanisme Judicial Review, Kursus HAM
                untuk Pengacara XI (Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, 2007), hlm
                2.

                                             BAB III     Penegakan Hukum Tanah Terlantar  67
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89