Page 86 - Penegakan Hukum Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
P. 86

BAB IV

              PEMBATALAN KEPUTUSAN PENETAPAN TANAH

                    TERLANTAR DAN AKIBAT HUKUMNYA





            A.  Keputusan Tata Usaha Negara

                 Indonesia secara formil menyatakan dirinya sebagai negara
            hukum. Konsep negara hukum secara tegas dinyatakan dalam Pasal 1
            ayat (3) UUD 1945 yang menetapkan: “Negara Indonesia adalah Negara
            Hukum”.  Sebagaimana  konsepsi  negara  hukum  yang  dirumuskan
            Friedrich Julius Stahl bahwa negara hukum (rechstaat) memiliki empat
            unsur, yaitu: (a) Pengakuan terhadap hak azasi manusia; (b) Pemisahan
            kekuasaan negara; (c) Pemerintahan berdasarkan undang-undang, dan
                                           106
            (d) Adanya peradilan adminstrasi.  Dalam negara hukum menghendaki
            adanya pembatasan oleh hukum, baik yang dilakukan oleh penguasa
            negara maupun oleh para warga negaranya berdasarkan hukum, sehingga
            terutama warga negaranya terbebas dari tindakan sewenang-wenang
            penguasa negara. Negara hukum pada dasarnya terutama bertujuan
            untuk memberikan perlindungan hukum bagi rakyat.
                 Philipus  M.Hadjon, berpendapat  bahwa  perlindungan  hukum
            bagi rakyat terhadap tindakan pemerintahan dilandasi oleh dua prinsip,
            yaitu prinsip hak asasi manusia dan prinsip negara hukum. Pengakuan
            dan perlindungan terhadap hak asasi manusia mendapat tempat utama
            dan dapat dikatakan sebagai tujuan dari negara hukum. Sebaliknya
            dalam negara totaliter tidak ada tempat bagi hak asasi manusia.  Adanya
                                                                     107
            peradilan administrasi pada hakekatnya suatu akibat atau konsekuensi
            logis dari asas bahwa pemerintahan harus didasarkan pada undang-
            undang, bahkan dalam pengertian lebih luas lagi, yaitu harus didasarkan



            106  Padmo Wahyono, Pembagunan Hukum Indonesia, (Jakarta: Indhill, 1989), hlm 30.
            107  Philipus M. Hadjon,  Perlindungan Hukum bagi Rakyat di Indonesia, (Surabaya:
                Bina Ilmu, 1987), hlm 71.

                      BAB IV     Pembatalan Keputusan Penetapan Tanah Terlantar Dan Akibat Hukumnya  69
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91