Page 100 - Konsolidasi Tanah, Tata Ruang dan Ketahanan Nasional
P. 100

86    Oloan Sitorus

            berbentuk undang-undang.  Selanjutnya,  A.P. Parlindungan
                                     3
            juga  mengatakan  bahwa pengurangan  ataupun peniadaan
            hak seseorang  haruslah  dengan suatu  undang-undang.
                                                                   4
            Selanjutnya, Pasal 10 UU No. 12 Tahun 2011 menyatakan bahwa
            materi  muatan yang harus diatur dengan UU berisi, antara
            lain, ‘pemenuhan kebutuhan hukum  dalam masyarakat’.
            Alasan  pemenuhan  kebutuhan  itu  kiranya  tepat  disebut
            sebagai alasan agar  ketiga  hal di  atas  harus diatur  ‘dengan’
            atau setidak-tidaknya ‘dalam’ UU.

                Penentuan  syarat besar  atau  persentase ‘persetujuan
            minimal’ dari pemilik tanah atau yang menguasai/menggarap
            tanah di  lokasi yang  telah ditetapkan  penting  untuk diatur
            lebih rinci  dalam  suatu  ketentuan undang-undang.  Sebab
            latar belakang, alasan, serta maksud dan tujuan pelaksanaan

            KT besar kemungkinan berbeda kondisi. Misalnya,  pada
            pelaksanaan KT  untuk kepentingan bencana  alam berbeda
            dengan pelaksanaan  KT untuk peremajaan  kota  dan
            pengembangan kota.  Pada  pelaksanaan KT  untuk menata
            kembali  kerusakan wilayah  yang disebabkan oleh  bencana




            3   Boedi Harsono,  Pemantapan  Perencanaan Tata  Guna Tanah
                dalam  rangka  Pembangunan,  Makalah  pada Laporan Hasil
                Diskusi Direktorat Jenderal Agraria-Departemen Dalam Negeri
                tanggal 10-11 Pebruari 1988, di Jakarta, 1988, hlm. 131.
            4   A.P.Parlindungan,  Suatu Bandingan  dari  Makalah  Sdr.
                Indroharto dan Paulus Effendie Lotulung yang berjudul “Melalui
                Penerapan Peradilan Tata Usaha Negara Kita Ikut Mengusahakan
                Terciptanya Aparatur Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa”,
                Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional “Aspek-aspek
                Peradilan Tata Usaha Negara dalam Negara Hukum”, tanggal 11
                Januari 1992 di Fakultas Hukum USU, Medan, 1992, hlm. 5.
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105