Page 102 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 102

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  93

            di Desa Prigelan harus dikelola secara efektif dan efisien, demikian
            penjelasan Jumari.
                Penjelasan Jumari dikuatkan oleh keterangan Mardiyono (warga
            tertua di Desa Prigelan dengan usia 91 tahun) yang mengungkapkan,
            bahwa Jumari pada tahun 2008 mengetahui adanya bidang tanah
            (sawah) di  Desa  Prigelan  yang dibeli oleh orang dari  luar  Desa
            Prigelan  secara  diam-diam. Jumari juga mengetahui  saat bidang
            tanah  tersebut akan dibalik-nama  (dialihkan)  ke  pemiliknya
            yang baru, maka Jumari secara baik-baik meminta orang dari luar
            Desa Prigelan  tersebut  untuk menjual kembali  tanahnya kepada
            masyarakat Desa Prigelan.
                Selain itu, Jumari juga menerangkan Peraturan Desa Prigelan,
            yang melarang orang dari luar Desa Prigelan membeli bidang tanah
            di Desa Prigelan. Oleh karena itu, menurut Mardiyono, Jumari lebih
            tegas dari Suparno dalam hal menjaga bidang tanah di Desa Prigelan,
            walaupun peraturan yang melarang orang dari luar Desa Prigelan
            membeli bidang tanah di Desa Prigelan dibuat oleh Suparno. Karena
            pada masa Suparno bidang tanah di Desa Prigelan masih ada yang
            terjual kepada orang dari luar Desa Prigelan.

                Kritik Mardiyono  terhadap kepemimpinan Suparno (Kepala
            Desa Prigelan  tahun 1986 – 2002),  dan  pujiannya  terhadap
            kepemimpinan Jumari (Kepala Desa Prigelan tahun 2002 – 2012) lebih
            didasari oleh semangat untuk melindungi petani Desa Prigelan. Bagi
            Mardiyono, perlindungan terhadap petani Desa Prigelan merupakan
            prasyarat yang harus dilakukan, sebelum berupaya memberdayakan
            dan meningkatkan kesejahteraan  para  petani  di Desa Prigelan.
            Perlindungan merupakan kebijakan utama yang penting, cocok, dan
            sesuai dengan keadaan para petani di Desa Prigelan.
                Meskipun mendukung  aturan ketat  atas larangan  pembelian
            bidang  tanah  di Desa Prigelan, Jumari menjelaskan, bahwa  saat
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107