Page 107 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 107

98    Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            merupakan tanah waris, di mana salah satu ahli waris merasa tidak
            diberi tahu adanya sertipikasi atas bidang tanah tersebut. Fakta ini
            menunjukkan pentingnya peran pemerintah  desa,  sebagai pihak
            yang  paling  mengetahui dinamika  kependudukan,  sosial, dan
            ekonomi desa.
                Sudah  selayaknya  status  kepemilikan  tanah,  terutama  dalam
            kaitannya  dengan potensi  sengketa,  merujuk pada pendapat
            pemerintah desa. Sebagai sumber informasi, maka pemerintah desa
            merupakan sumber informasi yang dapat dipercaya, dalam konteks
            kependudukan, sosial, dan ekonomi desa yang bersangkutan. Oleh
            karena  itu, pihak  lain  yang  terkait  dengan  tanah/agraria perlu
            mengakses informasi dari pemerintah desa. Berdasarkan informasi ini
            maka dapat diambil keputusan yang relatif kecil resiko kesalahannya,
            sehingga sekaligus dapat mereduksi potensi kerugian banyak pihak.
                Ketika mengungkapkan tentang pentingnya peran pemerintah
            desa, maka penjelasan Maniso (Kepala Desa Prigelan) ini dibenarkan
            oleh Basuki Rahmat (Kepala Urusan Pemerintahan Desa Prigelan),
            seraya menambahkan bahwa data yang ada di Buku C Desa berbeda
            dengan data yang ada di SISMIOP. Hal ini dapat dimaklumi, sebab
            data yang ada di Buku C Desa merupakan data tahun 1988, sedangkan
            data yang ada di SISMIOP merupakan data tahun 2012. Bagi Desa
            Prigelan, data Buku C Desa dan data SISMIOP sangat membantu
            dalam mencegah dan mengatasi sengketa dan konflik pertanahan.
                Urgensi Buku C Desa di desa ini nampak nyata, terutama ketika
            masyarakat berhasil memperoleh pelayanan di bidang pertanahan
            dari Pemerintah Desa Prigelan. Selain itu, ketika harus mengambil
            keputusan  yang  terkait  dengan bidang  tanah, maka Kepala Desa
            Prigelan  dapat mengambil keputusan  secara  obyektif (sesuai
            dengan  fakta  yang sebenarnya).  Keputusan semacam  ini  akan
            meningkatkan kepercayaan masyarakat  terhadap kepala  desanya,
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112