Page 110 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 110

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  101

                Semangat mempertahankan nilai-nilai  pertanian menjadi
            “bahan bakar” bagi penerapan strategi pertanahan, termasuk strategi
            penggunaan  tanah.  Sebagaimana diketahui  strategi  penggunaan
            tanah dapat diterapkan,  karena  irigasi di desa  ini  tergolong  baik,
            dan distribusi air dari  Bendungan  Wadas  Lintang  relatif  lancar.
            Irigasi yang ada di desa ini telah diupayakan oleh para kepala desa
            sejak dijabat oleh Wongsodiharjo (sebelum tahun 1946), kemudian
            dilanjutkan  oleh  anaknya,  Suparmin  (tahun  1946  –  1986),  dan
            akhirnya oleh Suparno (tahun 1986 – 2002).
                Pada masa jabatan Suparno, irigasi  tersier  dibangun  di Desa
            Prigelan,  hingga  tanah  sawah dapat dua  kali ditanami  padi dan
            satu kali  ditanami kedelai. Selain itu, Suparno juga melakukan:
            (1) rehabilitasi kantor desa, dan (2) rehabilitasi sekolah dasar yang
            telah  ada  sejak  tahun 1963. Kinerja Suparno  sebagai kepala  desa
            layak diperhitungkan, karena keberhasilan para petani melakukan
            dua kali tanam padi dan satu kali tanam kedelai dalam satu tahun
            memberi mereka peningkatan pendapatan. Kehadiran irigasi tersier
            di Desa Prigelan merupakan inovasi,  yang  diawali  oleh ide,  yang
            belum banyak dilaksanakan (dibangun) di desa ini, yang berguna
            untuk  mendorong  terjadinya peningkatan  kesejahteraan petani,
            demi terwujudnya mutu kehidupan yang lebih baik.
                Selain Suparno, Jumari (Kepala Desa Prigelan tahun 2002 – 2012)
            pada saat menjabat kepala desa telah menerapkan strategi penggunaan
            tanah sebagaimana yang dimaksud oleh Maniso (kepala desa saat ini).
            Jumari menjelaskan, bahwa untuk kegiatan bukan pertanian, misal
            bikin rumah atau warung dan lain-lain, ia mengarahkan masyarakat
            Desa Prigelan  agar menggunakan  tanah kering,  atau  tanah  sawah
            yang kurang produktif. Bahkan Jumari menambahkan, bahwa ia telah
            mengajukan usulan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo
            untuk mengubah tanah telar (tanah rawa) menjadi tanah sawah.
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115