Page 111 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 111

102   Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
                Inisiatif Jumari mengusulkan kepada Dinas Pertanian
            Kabupaten Purworejo untuk mengubah tanah telar menjadi tanah
            sawah merupakan bukti atas kesungguhannya menerapkan strategi
            penggunaan  tanah. Bagi Jumari, strategi ini (strategi penggunaan
            tanah)  merupakan pelengkap  atas  strategi pertanahan  lainnya
            (strategi penguasaan  tanah  dan  strategi pemilikan  tanah),  yang
            selanjutnya masih akan dilengkapi lagi dengan strategi pemanfaatan
            tanah.  Strategi pertanahan  “memaksa” para petani  melakukan
            praktek baru  di bidang  pertanahan,  yang  tujuannya justru  untuk
            membela kepentingan petani.
                Akumulasi  kinerja  Suparno  dan  Jumari  berupa  penerapan
            strategi  pertanahan  dan  perbaikan jaringan irigasi, menjadi
            penyemangat bagi para petani untuk terus menerus bertahan pada
            profesinya. Sementara itu, karena  urgensinya  yang  sangat  tinggi,
            maka masyarakat (termasuk  petani)  terus menerus merawat  dan
            memperbaiki jaringan irigasi yang telah ada. Dengan memanfaatkan
            tenaga 120 (seratus dua puluh) orang kepala keluarga petani yang
            menerima  tanah buruhan (hak  garap  atas  tanah  sawah), Kepala
            Desa Prigelan berupaya terus menjaga keberadaan irigasi di desa ini,
            mulai pada masa Jumari (tahun 2002 – 2012) hingga masa Maniso
            (2012 – 2017).
                Kesungguhan  pemerintah desa  merawat dan  memperbaiki
            jaringan irigasi  dengan memanfaatkan 120  orang kepala keluarga
            penerima  tanah buruhan, merupakan bentuk  rasionalitas lokal
            atas  situasi  dan kondisi  yang  ada  di Desa Prigelan. Berbekal
            pengetahuan  yang dimiliki  pemerintah desa  tentang  potensi
            tenaga  kerja para penerima  tanah  buruhan,  maka pemerintah
            desa melakukan  persuasi  agar mereka berkenan melakukan kerja
            bakti. Setelah kesadaran mereka mampu  dibangun, maka  tenaga
            mereka dapat segera dimobilisir untuk merawat dan memperbaiki
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116