Page 56 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 56
Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan 47
Kesemua ini menunjukkan, bahwa relasi kuasa merupakan
salah satu faktor yang mampu menekan angka kemiskinan (poverty)
di Desa Prigelan. Tekanan pada para petani dengan membangun
ketidak-setaraan (inequality) tidak dilakukan oleh pemegang
kekuasaan (power), bahkan sebaliknya, kekuasaan lebih diarahkan
pada peran konstruktif daripada peran destruktifnya. Pendekatan
untuk mereduksi kemiskinan telah dilakukan secara mendasar
melalui strategi pertanahan, sehingga relevan dengan kebutuhan
utama masyarakat (termasuk petani), dan tidak pernah meremehkan
(underestimate) dan mengabaikan kemampuan relasi kuasa dalam
menekan angka kemiskinan.
B. Memperlihatkan Power To Relation
1. Sebagai Instrumen Otonomi Petani
Meskipun menerapkan power over relation, terutama sebagai
instrumen pencapai tujuan dan instrumen mobilisasi sumberdaya;
Pemerintah Desa Prigelan berupaya untuk memperlihatkan power
to relation kepada masyarakat dan petani Desa Prigelan. Bagi
Pemerintah Desa Prigelan strategi pertanahan yang secara konsisten
diterapkannya merupakan bentuk power to relation. Kapasitas isi
strategi pertanahan, yang terdiri dari strategi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah; berupaya mengakomodasi
kebutuhan petani, seperti: keadilan, kesejahteraan, dan harmoni
sosial.
Power to relation diperlihatkan oleh Pemerintah Desa Prigelan
melalui upaya membangun komunikasi yang baik, antara para petani
dengan Pemerintah Desa Prigelan. Para petani dipandang sebagai
bagian (anggota) dari kelompok tani yang memiliki otonomi,
sehingga mereka perlu didorong untuk secara sukarela berkenan
memenuhi ketentuan yang terkandung dalam strategi pertanahan.