Page 57 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 57

48    Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            Dorongan ini akan memudahkan para petani mengambil keputusan,
            yang  terkait  dengan  strategi pertanahan.  Saat  itulah para petani
            memperlihatkan ciri-ciri yang berbeda dalam hal kemampuannya
            belajar dari orang lain, dan efektivitas dalam menyerap informasi.
                Selanjutnya,  semua ini memberi kesadaran, bahwa  power
            to relation  perlu  diperlihatkan  oleh Pemerintah Desa Prigelan
            dalam upaya  membangun citra diri yang didasarkan pada  hal-hal
            yang  dimilikinya, misal konsistensi  dalam menerapkan  strategi
            pertanahan.  Citra diri  tidak dibangun dari  kesejati-dirian atau
            diri yang ideal, melainkan dari pemilikan (to have) yang ada pada
            Pemerintah Desa Prigelan. Semangat  power  to  relation memberi
            bekal pada Pemerintah Desa Prigelan untuk menangkap gejala dan
            aspirasi para petani di desa ini, sehingga Pemerintah Desa Prigelan
            berkesempatan untuk  menerapkan  strategi pertanahan,  saat para
            petani sadar dalam keteraturan atas kebermaknaan strategi tersebut.
                Makna strategi pertanahan  bagi para petani di  Desa  Prigelan
            dibangun melalui  upaya Pemerintah Desa Prigelan,  yang
            memperlihatkan  power to relation,  terutama sebagai  instrumen
            otonomi  petani. Dalam konteks ini, Pemerintah Desa Prigelan
            menyadari bahwa tiap individu petani memiliki perbedaan dalam
            merespon  situasi  dan kondisi  yang melingkupinya. Oleh karena
            itu, otonomi  harus diberikan  kepada  para  petani, agar  mereka
            memiliki kesempatan dalam “mencerna”  situasi dan kondisi yang
            melingkupinya, untuk selanjutnya dapat direspon secara tepat.
                Wujud otonomi  petani diperlihatkan oleh  Pemerintah  Desa
            Prigelan  dengan  memberi  kesempatan pada para petani untuk
            mengorganisir diri, dan memberi kesempatan pada organisasi petani
            agar dapat memainkan perannya dengan baik, dalam meningkatkan
            kesejahteraan  para  petani.  Dengan  kata  lain  Pemerintah  Desa
            Prigelan  tidak  surut ikhtiarnya, ketika mengetahui bahwa  tiap
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62