Page 75 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 75

66    Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            kepada petani, agar petani berkenan terus mendukung penerapan
            strategi pertanahan.  Saat  itu  dapat  dikatakan,  bahwa para petani
            telah mengkonstruksi budaya baru  yang lebih kebal  terhadap
            bujukan untuk meninggalkan profesi sebagai petani.
                Kesadaran agraris petani telah muncul, ketika mereka berkenan
            melakukan seleksi konsekuensi, dengan memilih konsekuensi paling
            positif  dan menghindari konsekuensi  yang negatif. Konsekuensi
            yang positif  memotivasi  terjadinya perilaku  sadar  agraris,
            berdasarkan kriteria kesegeraan dan keyakinan. Konsekuensi segera
            dan  yakin  telah memotivasi  petani, karena  adanya  rasa nyaman
            (safety  first) saat  petani  memiliki  tanah, sebab  tanah  merupakan
            modal utama usaha tani.  Seleksi  konsekuensi  berproses pada diri
            para  petani,  sebagai  dasar bagi mereka  dalam mengekspresikan
            atau tidak mengekspresikan suatu tindakan atau perilaku, agar diri
            dan keluarganya dapat hidup sejahtera atau mengarah pada hidup
            sejahtera.

                Ekspresi tindakan telah saling dipertukarkan oleh para petani,
            saat mereka berinteraksi. Prosesnya  diawali  dengan  transaksi
            informasi  antar  petani,  yang lalu meningkat menjadi  positioning
            masing-masing petani, berdasarkan pengetahuan tani yang dimiliki.
            Kemudian para petani  saling  melegitimasi  positioning masing-
            masing, dan dilanjutkan dengan saling menambahkan atau memberi
            informasi. Hal ini secara kolektif mampu membangun pengetahuan
            baru para petani, yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan.
                Salah satu cara yang efektif untuk membangun pengetahuan baru
            para petani adalah dengan memperkuat konsekuensi positf. Oleh
            karena itu, strategi  pertanahan yang diterapkan Pemerintah Desa
            Prigelan harus disertai stimulus, agar strategi itu dapat diterapkan
            secara  seksama,  dan para petani  dapat  menikmati peningkatan
            kesejahteraan sebagai penguatan konsekuensi positif. Stimulus yang
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80