Page 77 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 77

68    Aristiono Nugroho, Suharno, dan Tullus Subroto
            diri petani.  Proses pengalihan  nilai-nilai pertanahan  berlangsung
            dengan motif yang kuat, melalui informasi yang tepat dan relevan
            bagi  kepentingan  petani. Kondisi ini  masih  ditambah  lagi  oleh
            Pemerintah Desa Prigelan  dengan mendorong  dukungan  petani
            terhadap strategi pertanahan, dan memberi reward atas dukungan
            tersebut. Reward yang berkualitas mendorong munculnya dukungan
            bagi tindakan petani, yang bernilai bagi orang lain atau bernilai bagi
            anggota masyarakat lainnya di Desa Prigelan.
                Meskipun reward telah diberikan, dan konsekuensi positif telah
            diprospek (diinformasikan peluangnya), tetap terbuka kesempatan
            untuk  melakukan resistensi  terhadap  strategi pertanahan  yang
            diterapkan Pemerintah Desa Prigelan. Oleh karena itu,  dengan
            menerapkan  power over relation  dan berupaya memperlihatkan
            power to relation, Pemerintah Desa Prigelan mengarahkan resistensi
            tersebut pada  issue  yang  akan  merugikan para petani.  Misalnya,
            adanya kecenderungan para petani akan dipekerjakan dengan “gaji”
            yang murah, bila tidak memiliki tanah sawah.

                Upaya Pemerintah Desa Prigelan mengarahkan  issue,
            dimaksudkan untuk  mendorong  para  petani  agar  melakukan
            tindakan  yang  tepat  dan relevan,  dengan  keinginan para petani
            untuk meningkatkan kesejahteraan. Ketika  upaya  semacam ini
            dilakukan,  saat  itulah  Pemerintah  Desa Prigelan  bersentuhan
            dengan transmisi budaya (cultural transmission), yang merupakan
            “kunci”  bagi pemahaman perilaku  manusia.  Banyak  aspek pada
            perilaku  manusia  yang dipengaruhi oleh  pembelajaran  sosial,
            sehingga tepatlah kiranya jika Pemerintah Desa Prigelan melakukan
            proses pembelajaran sosial melalui penerapan strategi pertanahan.
                Pembelajaran sosial memberi hasil berupa evolusi budaya, yang
            merupakan dampak persinggungan antara budaya dengan kognisi
            (proses berpikir) pada diri petani. Evolusi budaya kemudian mengarah
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82