Page 96 - Relasi Kuasa: Dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan
P. 96

Relasi Kuasa dalam Strategi Pertanahan di Desa Prigelan  87

                Di masa lalu pernah diterapkan ketentuan, bahwa bagi mereka
            yang memiliki tanah sawah seluas 360 ubin tetapi tidak menyerahkan
            hak  garap  wajib menyerahkan 40 beruk (1 beruk = 1,3 kg) beras.
            Kewajiban ini kalau dirupiahkan sebesar 40 x 1,3 kg x Rp. 8.000,- =
            Rp. 416.000,-. Oleh karena satu tahun dapat panen padi sebanyak
            dua kali, maka nilai kewajiban itu sebesar 2 x Rp. 416.000,- = Rp.
            832.000,- per tahun.

                Berbekal ketentuan  di masa lalu  tersebut, maka kewajiban
            menyerahkan hak  garap 1/6  x luas  tanah  sawah harus  diperbaiki,
            dan dibuat lebih adil, karena sekarang kekayaan tidak hanya tanah
            sawah. Ketika ide strategi penguasaan tanah “dibaca” sebagai inovasi,
            maka ia akan cepat diadopsi manakala mempunyai kecocokan atau
            berhubungan dengan kondisi setempat, khususnya aspek keadilan.
            Dengan kata lain, saat kewajiban menyerahkan hak garap bagi pemilik
            tanah sawah, berhasil dikonversi dalam bentuk kontribusi lainnya
            dari orang-orang kaya yang tidak memiliki tanah sawah, maka aspek
            keadilan telah mendapat perhatian yang memadai di desa ini.

                Untung  adalah  salah  satu ketua kelompok  tani  yang kritis,
            yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani “Kunir Maju”.
            Kelompok tani ini memiliki anggota 25 orang petani, yang rata-rata
            pemilikan  tanah  sawahnya mencapai 120  ubin. Pemilikan  tanah
            sawah yang  paling luas di kelompok  tani ini adalah  tanah  sawah
            yang  dimiliki  oleh Mariman,  yang luasnya mencapai 500  ubin.
            Sebagaimana kelompok  tani lainnya, kelompok  tani ini  dibentuk
            agar Desa Prigelan punya gapoktan, yang terdiri dari 12 kelompok
            tani (2 kelompok x 6 dusun), agar Desa Prigelan dapat memperoleh
            bantuan pertanian.
                Sebagai kelompok tani yang kritis, Kelompok Tani “Kunir Maju”
            tetap berkonsentrasi  penuh memenuhi  target  yang  dicanangkan,
            yaitu  peningkatan kesejahteraan  para  petani. Oleh karena itu,
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101