Page 88 - RATA: Manual Menilai Konflik Tenurial secara Cepat
P. 88

RaTA: Manual Penilaian Cepat ...  77

              kenyataan itu digunakan oleh Departemen Kehutanan
              sebagai dasar hukum untuk klaim atas penetapan
              Halimun-Salak. Gagasan untuk mempetak-petakkan ulang
              taman nasional itu sebagai sebuah penyelesaian konflik
              tanah alternatif pun ditolak oleh Departemen Kehutanan,
              hanya karena semua zona hutan negara di area Gunung
              Halimun-Salak itu telah didaftar selama pemerintahan
              kolonial Belanda dan kemudian dipetak-petakkan selama
              jaman kemerdekaan, sehingga tidak bisa dipetak-petakkan
              lagi (Galudra, 2005; Galudra dll., 2005a; Galudra dll.,
              2005b).


              b. Klaim legal orang lokal atas penetapan
                 Gunung Halimun-Salak sebagai Taman Nasional

                  Sekitar 343 kampung berada di dalam atau di seke-
              liling area yang ditetapkan sebagai taman nasional (JICA,
              2006). Ada beberapa masalah terkait dengan orang
              setempat yang menggunakan area hutan taman nasional
              itu misalnya untuk mengambil hasil hutan non kayu
              (rotan, kayu, dll.), untuk menebang pohon dan mengubah
              area hutan itu dengan aktivitas bertani dan menambang
              (Galudra, 2003a; Galudra, 2003b). Tetapi tidak ada penye-
              lesaian atas klaim hukum atas tanah yang diajukan oleh
              orang setempat.
                  Beberapa klaim hukum yang ditemukan dari orang
              setempat itu tidak berakar pada aspek hukum tetapi ter-
              kait dengan interaksi sosial kultural orang setempat itu
              dengan hutan. Para peladang berpindah mengklaim tanah
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93