Page 29 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 29
16 Aristiono Nugroho dan Sutaryono
di wilayah bencana. Oleh karena itu, BNPB dan BPBD
berwenang mengatasi dampak bencana, dan mendiagnosa
risiko baru yang berpeluang terjadi. Akhirnya konsep David
Mitchell memberi kesempatan pada BNPB dan BPBD untuk
memberdayakan masyarakat, terutama ketika mereka mampu
“kongkon” (meminta tolong) pada anggota masyarakat untuk
secara sukarela membangun kemandirian.
Berdasarkan elemen disaster risk reduction yang
diungkapkan oleh David Mitchell diketahui, bahwa
masyarakat merupakan unsur penting dalam disaster risk
reduction. Masyarakat memainkan peran sebagai subyek,
terutama dari aspek kesadarannya. Oleh karena itu, upaya
untuk terus menerus meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam disaster risk reduction wajib dilakukan. Kesadaran
mendorong masyarakat untuk mengerti, bahwa bencana
dapat dikurangi atau ditekan risikonya, bila mereka memiliki
ilmu dan pengetahuan yang cukup tentang hal itu.
Berbekal kesadaran yang berbasis ilmu dan pengetahuan
yang memadai tentang bencana, maka masyarakat Lereng
Merapi akan bersedia rekoso (bekerja keras) mengantisipasi
dan menanggulangi bencana. Kerja keras diwujudkan dalam
bentuk kesediaan mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kesiapan merespon bencana, dan kesiapan
menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan dampak
yang ditimbulkan oleh bencana.
Namun demikian perlu diketahui, bahwa tingkat
kesadaran masyarakat tentang bencana, membutuhkan
pembinaan yang serius. Hal ini perlu dilakukan, agar