Page 32 - Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah
P. 32
Ecotourism Lereng Merapi Pasca Konsolidasi Tanah 19
dalam proses penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan,
dan pemanfaatan atas tanah yang mereka miliki. Saat itulah
makna partisipatoris menyeruak masuk dalam kegiatan yang
urgen bagi masyarakat Lereng Merapi. Sebagai sebuah kegiatan
konsolidasi tanah di wilayah bencana, maka pelaksanaannya
layak memperhatikan seruan David Mitchell.
Telah menjadi pengetahuan umum, bahwa David Mitchell
(2011:70) menyerukan tentang perlunya memperhatikan
indikasi kegiatan yang berkaitan dengan pertanahan pada
fase awal pemulihan, sebagai berikut: Pertama, dalam
konteks pemulihan penghidupan dan pendapatan, ada
beberapa aktivitas yang perlu dilakukan, yaitu: (1) Melakukan
penaksiran secara cepat atas kapasitas, kebutuhan, dan
dampak akibat bencana terutama atas sumberdaya ekonomi
lokal dan peluang penghidupan, yang meliputi analisis dan
survai pasar tenaga kerja, termasuk aspek pertanahannya; (2)
Menyiapkan peta kondisi pertanian dan situasi lingkungan
sebelum terjadinya bencana, mengupayakan peta kegiatan
ekonomi perkotaan dan perdesaan, dan mengembangkan
atau memperbarui peta kadasteral; (3) Memperkirakan dan
merancang kapasitas terbangun lembaga pertanahan dalam
mengelola kawasan bencana.
Konteks pemulihan penghidupan dan pendapatan
memberi kesempatan pada BPN RI untuk mengembangkan
kegiatan, yang mampu menaksir (memperkirakan) kapasitas,
kebutuhan, dan dampak bencana terhadap sumberdaya
ekonomi lokal dan penghidupan masyarakat setempat,
terutama dalam kaitannya dengan pertanahan. Selain itu BPN