Page 117 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 117

Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah supaya diadakan usaha secara
                teratur dan berencana yang diarahkan baik kepada para pejabat pelaksana
                maupun pihak yang bersangkutan agar peraturan-peraturan mengenai
                imbangan pembagian hasil dalam perjanjian bagi hasil, peraturan-
                peraturan mengenai pengambilan tanah pertanian sebagaimana diatur
                dalam Undang-undang No. 2 tahun 1960 dan Undang-undang No.56
                Prp.1960 dimengerti isi dan tujuannya serta dilaksanakan oleh pihak-
                pihak yang bersangkutan.

                Perjanjian Bagi Hasil Perikanan (UU No.16/1964).

                Perjanjian bagi hasil perikanan telah diatur di dalam U.U. No. 16/1964
                tentang bagi hasil perikanan.
                Dalam UU tersebut dibedakan:

                1.  Perikanan Laut
                2.  Perikanan Darat


            1.  Imbangan bagi hasil dan beban tanggungan
                1.1  Perikanan laut

                     Imbangan hasil
                     a.   Jika dipergunakan perahu layar maka imbangan hasil ialah:
                         minimum  75%  untuk  penggarap,  25%  untuk  pemilik
                         perahu. b. Jika dipergunakan perahu motor minimum 40%
                         untuk penggarap, 60% untuk pemilik kapal motor.
                1.2.  Imbangan beban tanggungan

                     a.   beban-beban yang menjadi tanggungan bersama ongkos
                         lelang, biaya perbekalan selama di laut, biaya sedekah laut dan
                         iuran-iuran yang ditetapkan Pemda Tingkat II.
                     b.   beban tanggungan nelayan pemilik:  ongkos pemeliharaan/
                         perbaikan perahu biaya eksploitasi usaha penangkapan
                         (pembelian solar, minyak, es dll).







                                            82
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122