Page 47 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 47
Dalam Bab II akan ditelaah lebih lanjut permasalahan yang berpokok
pada pemilikan tanah, penguasaan tanah dan penggarapan tanah dalam
berbagai bentuk, sifat dan jenis yang menyangkut bidang pertanian.
Kemudian dalam Bab III di bahas secara pokok keadaan di bidang
hukum dan kenyataan di beberapa bidang kegiatan pertanian yang
dewasa ini perlu mendapat perhatian.
II. PERMASALAHAN
1. Hal ihwal permasalahan pemilikan tanah-penguasaan tanah-penggarapan
tanah dalam hakikatnya dari dahulu merupakan masalah sosio-ekonomis
dengan gejala-gejala yang tidak sehat bagi perkembangan masyarakat
kita.
Dalam sejarah perekonomian Indonesia sesudah Perang Dunia I dan
sejak dasawarsa 20- an, satu sama lain hal itu terutama berkaitan dengan
hubungan antara petani produsen di satu pihak dan di lain pihak
pengusaha/pedagang besar dan menengah yang menguasai mata rantai
perdagangan. Dalam perimbangan kekuatan ekonomis antara kedua
belah pihak terdapat kepincangan-kepincangan besar. Akibatnya ialah
bahwa di banyak daerah pertanian, melalui ikatan ijon, persewaan dan
pengadain tanah, kekuasaan atas hasil tanah beralih secara semi permanen
atau permanen daripada petani/pemilik tanah kepada pihak golongan
pengusaha/pedagang tengkulak.
Masalah tersebut kini menjadi majemuk karena perkembangan keadaan
yang telah diungkapkan dalam Bab I di atas, yaitu tekanan pertambahan
penduduk yang disertai oleh semakin terasanya persaingan permintaan
terhadap tanah berkenaan dengan bertambahnya pusat-pusat kegiatan
industri, meluasnya lingkungan perkotaan dan tanah sebagai bidang
sasaran investasi oleh sementaras golongan pendapatan tinggi yang
bermukim di kota.
2. Pergeseran pemilikan dan/atau penguasaan tanah sering terjadi
berdasarkan jual-beli di bawah tangan (underhands) yang tidak terdaftar
atau atas hukum setempat tanpa kemudian didaftarkan sebagaimana
diharuskan oleh peraturan undang-undang. Pergeseran penguasaan
12