Page 90 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 90

4.   Akibatnya

                a.   belum terwujudnya administrasi tanah;
                b.   belum terwujudnya jaminan kepastian hukum hak-hak atas tanah;

                c.   sukar diadakan pengawasan pemilikan maupun mutasi-mutasi
                     tanah.
            5.   Batas Minimum dan Maksimum Pelaksanaan Landreform:
                a.   Batas minimum pemilikan tanah menurut UUPA lebih lanjut
                     diatur dalam pasal 9 Undang-Undang No. 56 Prp/1960 di usahakan
                     minimum 2 hektar, kenyataan dalam masyarakat belum terpenuhi.

                     Faktor penyebab:
                     (1)  tidak ada keseimbangan antara luas tanah dengan jumlah
                         penduduk yang memerlukan tanah;
                     (2)  sistem warisan menurut hukum adat dan adat kebiasaan
                         masyarakat untuk menjual sebagian tanahnya guna keperluan
                         tanah-tanah pertanian menjadi bagian-bagian yang kurang
                         dari 2 hektar;

                     (3)   tidak ada lapangan kerja lain;
                     (4)  pemerintah belum dapat melaksanakan ketentuan tersebut
                         secara konsekuen.
                b.  Batas maksimum; menurut UUPA Undang-Undang No. 56/
                     Prp/ 1960 dan Peraturan Pemerintah No. 224 tahun 1961, telah
                     diterapkan batas maksimum sebagaimana dimaksud dalam tabel
                     SK. Menteri Agraria No. SK.978/Ka/1960.

                     Pemerintah telah melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut
                     sejak tahun 1960 yang terkenal dengan pelaksanaan landreform,
                     tetapi semenjak tahun 1966, terasa pelaksanaan landreform
                     semakin mengendur, karena pengaruh-pengaruh sosial politik yang
                     berkembang dalam masyarakat.
                     Menurut kenyataan disinyalir banyak terjadi pelanggaran terhadap
                     ketentuan tersebut, dengan cara penyelundupan hukum, misalnya:
                     pemilikan tanah tanpa hak yang sah dengan mempergunakan



                                            55
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95