Page 95 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 95

(4)  Peraturan Perundangan

                     Mengenai beberapa Peraturan perundangan landreform yang segera
                     memerlukan penyempumaan antara lain:
                     −   Keputusan Presiden No. 263 tahun 1964 tentang Organisasi
                         Penyelenggaraan Landreform.

                     −   Peraturan pelaksanaan pembayaran ganti kerugian kepada
                         bekas pemilik tanah yang terkena Landreform.
                         Hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang No. 6 tahun
                         1964 yang kemudian disusul dengan Peraturan Menteri
                         Dalam Negeri No.4 tahun 1967 tentang tata cara dan
                         besamya ganti kerugian. Undang-undang No. 6 tahun 1964
                         tidak dapat dilaksanakan sedang Peraturan Menteri Dalam
                         Negeri No. 4 tahun 1962 mengenai besamya ganti rugi dalam
                         pelaksanaannya masih mengalami kesulitan- kesulitan karena
                         adanya tuntutan kenaikan mengenai besamya ganti kerugian
                         tersebut.
                     −   Peraturan pelaksanaan Undang-undang Perjanjian Bagi Hasil.
                         Meskipun pedoman pelaksanaannya sudah ada, akan tetapi
                         masih juga belum dapat dilaksanakan sesuai dengan Undang-
                         Undangnya .

                     −   Penetapan batas maksimum perlu ditinjau kembali,
                     −   Peraturan mengenai hubungan sewa menyewa tanah pertanian
                         antara petani yang hingga kini belum ada.

                Hambatan Extem
                (1)   Tanah kelebihan dan absentee

                     Perkembangan di kota-kota besar dewasa ini membawa pengaruh
                     terhadap transaksi-transaksi tanah baik tanah pertanian maupun
                     tanah perumahan di pinggiran kota, hal mana menunjukkan adanya
                     kecenderungan dari sebagian warga masyarakat untuk menguasai
                     tanah-tanah luas dengan secara terselubung yang sering melebihi
                     dari batas maximum dan atau merupakan tanah absentee baru.



                                            60
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100