Page 139 - Mozaik Rupa Agraria
P. 139

Di  era Keistimewaan DIY ini, Perda DIY No 1  Tahun 2014
           tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis dirasakan waria
           menjadi ancaman tak hanya bagi waria yang bekerja di jalanan,
           namun juga waria yang mengekspresikan jati dirinya di tempat
           kerja, jalan, mall, dan pasar. “Ada poin bahwa waria berekspresi
           transpuan  atau mereka  yang berjenis kelamin laki-laki  tetapi
           menyerupai perempuan, akan ditindak walaupun tidak ngamen,”
           ujar Jenny. Menurut paralegal LBH Yogyakarta ini, isu orientasi
           seksual  dipolitisasi  untuk  memperbanyak orang,  menguatkan
           prasangka  terhadap waria, dan ada  kepentingan  lebih  besar,
           sementara waria tidak punya backing. Sementara itu, Hairus Salim
           menjelaskan, pelaku vigilantisme memanfaatkan isu-isu tertentu
           untuk negosiasi  ruang-ruang  bisnis, menyerang komunitas
           rentan cara paling aman.

               “Jogja sudah hilang budayanya. Istimewa sekarang hanya untuk
           kelompok tertentu, untuk sebagian orang yang merasa istimewa,
           tapi tidak istimewa untuk orang-orang yang terpinggirkan secara
           ekonomi dan sosial,” ujar Jenny menutup perbincangan.




























           126    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144