Page 122 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 122

112     Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
               Megaproyek MP3EI Bekerja?



                                        “... perusahaan ini hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan kontribusi pada pembangunan dan masyarakat.
                                        Sebenarnya hari ini saya mendapat tiga undangan yaitu dari PT Maccina dan PT Pan China. Katanya ada protes
                                        pemalangan jalan yang dilakukan oleh masyarakat. Jadi, saya minta pada masyarakat, kedatangan perusahaan ini
                                        harus disambut dengan baik, selama tidak merugikan rakyat, mari kita dukung. Saya minta juga masyarakat kalau
                                        ada yang belum dimengerti tolong disampaikan memang. Jangan ada isu atau sedikit-sedikit ada rongrongan. Jadi,
                                        lewat sosialisasi ini mari kita dengarkan baik-baik karena protes setelah jalan perusahaan itu bisa menjadi urusan
                                        hukum. isalnya, pengrusakan, pembakaran, dan lain-lain. Saya malu sebagai Kapolsek kalau ada masalah di sini
                                        tidak bisa diselesaikan. Kami minta juga pada perusahaan, dimanapun kalian tetap membutuhkan polisi dan
                                        aparat tentara, M jadi jangan abaikan keberadaan aparat. Ada perusahaan misalnya bilang begini, sudah ada
                                        sekuriti. Bagi kami, itu belum cukup, Pak. Perusahaan tetap memerlukan kehadiran TNI-Polisi untuk menghalau
                                        ancaman...”

                                   Beberapa perusahaan yang punya ikatan erat dengan peran-peran TNI dan Polisi bisa dilihat secara telanjang dalam kasus
                                   PT Bintang Delapan Mineral. Pada tahun 2010, terjadi amuk massa masyarakat Bahodopi yang menyerang kawasan
                                   perkantoran BDM sebagai reaksi atas banjir yang melanda desa tersebut. Sebanyak 28 petani ditangkap oleh aparat Polres
                                   Morowali dan ditahan selama seminggu, meski pada akhirnya di bebaskan. Pengakuan para korban, pada malam sebelum
                                   mereka ditangkap, sekitar 2 truk aparat polisi mengepung Desa Bahomakmur dan menggedor rumah-rumah mereka. Tidak
                                   hanya, itu puluhan spanduk dipasang dan dibentangkan di sudut-sudut kampung sembilan desa lingkar tambang PT BDM.
                                   Spanduk itu bertuliskan ancaman tindak pidana bagi masyarakat yang berusaha menghalangi aktivitas pertambangan.
                                   Pasal-pasal pun ditaruh bersama dengan logo Polri. Sejak saat itu, setiap kegiatan-kegiatan sosialisasi PT BDM selalu
                                   mengikutsertakan aparat kepolisian dan pihak TNI.

                                   Dalam sosialisasi laporan pertanggungjawaban Comdev PT BDM tanggal 7 Oktober 2013  Kapolsek Bahodopi mengatakan,
                                   penyerahan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana Comdev disaksikan oleh pemerintah daerah dan kepolisian.
                                   Sebanyak tujuh desa tidak bisa membuat Laporan Pertanggung Jawaban penggunaan anggaran. Selain masalah teknis
                                   administratif laporan, bentuk pengelolaan anggaran juga berbeda-beda, ada yang mengelola secara kelompok pula di
                                   tangani oleh kepala desa itu sendiri. Sebagian yang mengelola per kelompok kesulitan membuat laporan karena anggota
                                   kelompok belum memberikan laporan  tahun 2014, jadi hanya dua desa yang sanggup membuat laporan. Sehingga, aparat
                                   kepolisian juga merasa memiliki peran mengawasi penggunaan anggaran ini. Dia dengan nada setengah mengancam
                                   mengatakan, Polisi bisa mengambil tindakan jika anggaran ini tidak dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya, karena
                                   akan berpotensi menjadi tindak pidana.

                                   Kasus yang bisa menjadi cerminan adalah PT Sumber Permata Selaras (SPS) yang berada di Desa Molino, Mohoni, dan
                                   Peboa Kecamatan Petasia. Tanggal 12 Oktober aksi masyarakat, tuntuan masyarakat: 1 pembebasan lahan APL; Sosialisasi
                                   dana CSR; dilarang menggunakan jalan negara, stop penggunaan jalan negara untuk hauling. IUP perusahaan sekitar 100
                                   hektar. Tidak ada kesepakatan apapun dalam aksi itu. Perusahaan tidak bisa memenuhi tuntutan masyarakat karena yang
                                   datang hanya tenaga teknis geologis. Lokasi IUP awalnya diperuntukan sebagai lokasi latihan tembak Kompi Senapan TNI. 16

                                   Lahan itu diserahkan oleh masyarakat pada Kompi Senapan B 714 untuk kepentingan yang dimaksud. Justru perkembangan-
                                   nya, lahan itu dikapling sebagai IUP untuk perusahaan tambang. Masyarakat tidak mengetahui dengan persis apakah lahan
                                   itu dijual oleh aparat TNI atau kolaborasi bisnis, yang jelas mereka menuntut tanah itu diganti rugi karena sudah tidak sesuai
                                   dengan peruntukannya.
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127