Page 128 - MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Krisis Sosial-Ekologis Indonesia
P. 128

118     Di Atas Krisis Sosial-Ekologis Semacam Apa
               Megaproyek MP3EI Bekerja?



                                   mereka memiliki ijasah. Apabila tidak memiliki ijasah dan koneksi dalam perusahaan maka mereka memilih untuk merantau
                                   ke Malaysia, Kalimantan, dan Ambon. Sebab, tingkat persaingan rekruitment tenaga kerja dalam PT BDM cukup tinggi, ter-
                                   utama mereka harus bersaing dengan tenaga kerja berpengalaman dari daerah lain seperti, Sulawesi Selatan, dan pulau
                                   Jawa. Artinya, pola pendekatan lingkar tambang yang digunakan BDM hanya bersifat kampanye saja untuk memenuhi salah
                                   satu kewajiban yang tertera dalam AMDAL. 18


                                   Dalam beberapa hal, perusahaan juga seringkali menggunakan proses pendekatan seleksi dengan bentuk tes khusus. Na-
                                   mun kriteria ini seringkali hanya di berlakukan bagi tenaga kerja yang benar-benar sudah memiliki pengalaman berdasarkan
                                   surat-surat dari perusahaan lama. Biasanya seleksinya langsung dibawa tes lapangan untuk cabang pekerjaan tertentu. Se-
                                   telah semua proses seleksi itu dilewati, setiap buruh diberikan formulir tes biodata karyawan. Proses ini adalah yang terakhir
                                   dan tidak mempengaruhi hasil akhir, tetapi hanya memberikan kepastian profil dan latar belakang masing-masing pekerja
                                   untuk kebutuhan administrasi perusahaan.

                                   Pembagian Kerja dan Kondisi Buruh di Pertambangan Nikel

                                   Proses operasi produksi pertambangan nikel atau ore yang sedang berlangsung di Kabupaten Morowali memiliki tahapan
                                   yang cukup panjang. Setiap tahapan memiliki pembagian-pembagian peran yang terorganisasi melalui Divisi. Praktiknya,
                                   setiap manajer divisi memiliki kewajiban membuat planning secara berkala. Pengaturan semacam ini juga berlaku pada
                                   para pengawas yang bertugas di tingkat lapangan. Seluruh perangkat kerja dalam operasi pertambangan, bekerja berdasar-
                                   kan target yang sudah dibuat masing-masing divisi dalam setiap tahapan.

                                   Konsep tahapan produksi berbasis divisi ini mengikuti logika produksi ore seperti mata rantai yang terus berputar mengikuti
                                   sirkuit pengerukan dan jadwal kapal sebagai rantai akhir. Sampai hari ini belum terbangun sebuah pabrik pengolahan bahan
                                   mentah kandungan nikel (smelter) yang memungkinkan terjadi perubahan tahapan, kapasitas galian dan penjadwalan baru
                                   satuan produksi nikel. Secara umum sirkuit dalam operasi produksi ore dapat diuraikan sebagai berikut:


                                   Pertama, penambangan ore dimulai dari peran Divisi Eksplorasi. Mereka ini terdiri dari 40 hingga 100 orang bekerja pada
                                   saat proses pembukaan lokasi tambang yang terdiri dari bagian nursery, stoker dan tim survey. Para pengawas dan tenaga
                                   ahli biasanya mereka harus tinggal berhari-hari di dalam hutan, jauh dari jangkauan dan komunikasi tenaga kerja lainnya.
                                   Sebagian besar mereka yang bekerja sebagai helper adalah anak-anak muda lulusan SMU, yang tugasnya menarik pipa bor
                                   dan lain-lain. Salah satu alasan mengapa membutuhkan waktu lama karena setiap blok terdiri dari banyak titik bor. Salah
                                   satu contoh adalah Blok 2 D konsei IUP PT Bintang Delapan Mineral yang memiliki luas sekitar 247,63 hektar. Di dalamnya
                                   terdapat sekitar 870 titik bor, dengan dua (2) kelompok interval titik pemboran. Setiap titik bor interval 25 meter memiliki
                                   titik bor sebanyak 636 dan interval 50 meter memiliki titik 234 (Amril, 2011) ;

                                   Kedua, Divisi Mining, tugasnya adalah memastikan ada lokasi yang akan dibersihkan atau yang akan di land clearing
                                   sebagai arena galian tambang yang baru. Biasanya tenaga kerja untuk jenis ini lebih banyak berkoordinasi dengan orang
                                   yang bekerja dalam rana eksplorasi; Ketiga, Divisi Great Control, mereka ini bertugas memastikan atau untuk mengetahui
                                   kadar nikel yang akan ditambang. Mereka adalah terdiri dari ahli geologi yang melakukan pengukuran terhadap deposit dan
                                   kadar nikel dalam satuan blok tambang. Mereka memiliki tim kurang lebih dua puluh orang dalam berbagai regu yang bekerja
                                   menghitung kadar nikel dengan beberapa helper; Keempat, Divisi Road Maintenance: tugasnya memastikan pembangunan
                                   infrastruktur penghubung seperti pembangunan jalan hauling dan lain-lain; Kelima, Divisi Timbangan: memastikan berat
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133