Page 189 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 189
Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis
nasional dan internasional di Indonesia, di tengah kondisi kritis
yang dihadapi oleh banyak petani kecil di Indonesia yang susah
payah menghadapi situasi ketertindasan akibat orientasi kebijakan
Indonesia yang mulai dipengaruhi dan dipandu pasar bentukan
sistem ekonomi-politik neoliberal yang mengintervensi bangsa
ini. Perjuangan koperasi Wangunwatie juga memperlihatkan
bagaimana absennya Negara dalam melayani rakyat paling kecil
yang berada di ujung rantai produksi pertanian, para buruh
perkebunan miskin. Namun terbukti bahwa inisiasi rakyatlah
yang berkuasa untuk memajukan diri mereka sendiri dan berhasil
membuka kesempatan-kesempatan baru untuk meraih peningkatan
kesejahteraan. Dengan kata lain, inisiasi rakyat adalah titik point
bagi bertemunya kebijakan-kebijakan berbeda di tingkat atas (dinas
perkebunan, pertanian, dan BPN dalam kasus ini).
Land Reform Wong Persil
Kisah land reform di dusun Gambar “Anyar” desa Sumber Asri,
19
kecamatan Nglegok-Blitar adalah kisah perjuangan dari Wong
19. Tambahan kata “Anyar” (bahasa Jawa yang artinya “baru”) dilekatkan ke
dusun Gambar setelah proses perjuangan merebut tanah berhasil, resmi
digunakan setelah proses sertifikasi selesai dilakukan pada akhir 2009. Dua
dusun lain yang ada di Desa Sumber Asri adalah; dusun Sumber Asri dan
Sumber Asih. Sejak zaman Belanda, dusun Gambar adalah satu-satunya yang
letaknya di dalam wilayah Perkebunan Gambar dan ‘terisolasi’ dari dusun
lainnya, yang dibatasi pagar perkebunan dengan portal dan penjagaan 24
jam. Baru setelah Reformasi 1998, batas pagar perkebunan dipugar. (Hasil
wawancara dengan tokoh masyararakat Gambar, tanggal 5 Juni 2010).
— 170 —