Page 31 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 31

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            kualitatif tidak dapat merumuskan program, yaitu bagaimana
            mengelola administrasi pertanahan yang dapat menjamin keamanan
            penguasaan atas tanah.
                Salah satu hal mendasar yang memungkinkan tidak terjadinya
            tertib administrasi pertanahan ini adalah ketidaksambungan dan
            ketidaksesuaian data administarsi pertanahan antara Bakosurtanal,
            BPN dan kantor desa. Sementara, BPN sendiri juga tidak pernah
            memiliki data secara penuh mengenai peta tanah pedesaan,
            penggunaan dan pemanfataannya, serta tanah-tanah yang belum
            atau sudah terurus sertifikatnya. Masalah umum, bagi Kantah
            Kab. Pacitan terletak pada berbagai hambatan. Pertama, hambatan
            sumberdaya manusia. Tidak semua staf BPN bisa dan dapat
            bertugas sebagai juru ukur. Padahal, administrasi pertanahan
            mutlak membutuhkan pengukuran yang akurat. Apalagi, masalah
            hampir semua Kantah di Indonesia adalah masalah pengukuran
            ini. Kedua, hambatan alam. Di Pacitan karena topografinya yang
            berbukit-bukit, pengukuran yang akurat kadangkala mesti dilakukan
            dengan merambat dan merangkak. Ini tentu saja menyulitkan dan
            membuat ‘malas’ petugas pengukuran. 3
                Akibat dari adminsitrasi pertanahan yang bermasalah ini,
            desa Plumbungan misalnya, selalu kesulitan untuk terlibat dalam
            program-program administrasi pertanahan seperti Prona dan
                                                               4
            Larasita karena data dokumen Letter C desa yang kacau.  Juga
            bagi pemerintahan desa terjadi tekor pajak. Atas dasar itulah, maka
            aparat desa Plumbungan kemudian klangsiran--sebuah istilah yang
            digunakan untuk melakukan pendataan-ulang seluruh tanah di
            desa Plumbungan. Klangsiran itu pada awalnya dilakukan karena


            3.  Wawancara dengan Kasi P3 Kantah Kab. Pacitan, 3 Juni 2010.
            4.  Wawancara Sekdes Plumbungan, 5 Juni 2010.

                                    — 12 —
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36