Page 158 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 158

M. Nazir Salim & Westi Utami

            dikehendaki Perpres No. 88/2017, melainkan usulan masyarakat
            kemudian diidentifikasi dan diverifikasi di lapangan oleh Tim Inver. Yang
            harus dipahami secara bersama adalah PPTKH hanya bagian dari TORA
            yang akan dikeluarkan dari kawasan hutan. Inver hanya bagian kecil dari
            agenda tersebut, namun problem di lapangan terjadi overlaping akibat
            kesepemahaman yang belum ditemukan formulanya. Seandainya nanti
            GTRA bekerja secara efektif dan terjadi penggabungan dalam satu lem-
            baga dimana Tim Inver masuk dalam GTRA, maka akan jauh lebih mudah
            mengkoordinasikan, karena ujung dari PPTKH juga redistribusi, kecuali
            lahan-lahan yang ditentukan dengan skema lain: PS, Resettlement, dan
            Tukar Menukar Kawasan Hutan. Jika di lapangan praktiknya terjadi
            overlaping, maka tinggal melanjutkan mana yang lebih dulu melakukan
            verifikasi di lapangan, tidak perlu saling berebut objek TORA, karena
            ujungnya sama, yakni mengeluarkan lahan masyarakat dari kawasan
            hutan dengan skema yang telah disiapkan.
                Penyelesaian tanah dengan model inver (PPTKH) ditargetkan sampai
            tahun 2019 selesai dengan luasan 1.690.327 hektar, namun tampaknya
            cukup sulit, karena di lapangan problemnya cukup besar. Beberapa
            wilayah lebih fokus pada Peta Indikatif, namun di luar Peta Indikatif juga
            menjadi perhatian, artinya lahan-lahan di luar PI tetap diinver khususnya
            pemukiman, Fasum dan Fasos. Seharusnya, prinsip yang digunakan ada-
            lah, dimana ada pemukiman dan lahan masyarakat yang menjadi basis
            ekonomi masyarakat baik masuk Peta Indikatif atau tidak, tetap dilakukan
            inver. Sebab, Perpres No. 88/2017 dan Permenko No. 3/2018, telah mewa-
            dahi 4 solusi yang ditawarkan oleh tim ketika menerima usulan masya-
            rakat: Perubahan Batas Kawasan Hutan (Hak Milik), Tukar Menukar
            Kawasan Hutan, Resettlement, Pemberian Izin Perhutanan Sosial dengan
            skema—Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat,
            dan Kemitraan Kehutanan—(Tim PPTKH 2017).

                Sistem dan praktik kerja PPTKH di lapangan hari ini, tidak seideal
            yang dibayangkan oleh Perpres 88/2017 dan Permenko 3/2018, akibat
            sempitnya waktu untuk melakukan inver, menyebabkan fokus Tim Inver
            di daerah lebih pada lahan-lahan yang berpotensi untuk dikeluarkan dari
            kawasan hutan dan masuk Peta Indikatif KLHK. Padahal jika lahan

              130
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163