Page 201 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 201
Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi
3
ekspansif oleh perkebunan skala besar merupakan salah satu faktor
utama penyebab timbulnya ketimpangan kepemilikan, pengusaan, peng-
gunaan dan pemanfaatan tanah serta ketimpangan terhadap akses
sumber daya alam yang seharusnya dialokasikan untuk kesejahteraan
masyarakat luas (Wiradi 2009; Bachriadi 2011; Suhariningsih 2011, Linda
2019). Kondisi ini mengakibatkan terbatasnya penguasaan dan peman-
faatan tanah oleh petani sehingga memunculkan jutaan petani gurem
di Indonesia yang berdampak terhadap rendahnya penghasilan petani
dan berujung pada kemiskinan (Ismail 2012). Selain itu kehadiran perusa-
haan skala besar yang seringkali melakukan akuisisi penguasaan lahan
yang sebelumnya telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh masyarakat men-
jadi faktor utama pecahnya konflik agraria di berbagai lokasi di Indone-
sia (Lestari 2014, 43-52, Astawa 2015).
Mendasarkan pada faktor sebagaimana tersebut di atas maka pener-
tiban terhadap lahan yang telah diberikan HGU dimana masa HGU-nya
habis atau bekas HGU dan perpanjangan menjadi salah satu target dalam
program inventarisasi sumber TORA. Akan tetapi dalam praktiknya di
lapangan beberapa wilayah menemukan kendala yang sifatnya mendasar
yakni penguasaan HGU lama oleh perusahaan sangat sulit untuk diam-
bilalih oleh negara.
Salah satu tantangan menemukan tanah eks. HGU dan atau tanah
HGU yang akan habis ini adalah adanya regulasi pengaturan HGU yang
bangan wilayah melalui optimalisasi sektor pertambangan, kehutanan, dan perke-
bunan. Kebijakan pemberian izin HGU merupakan strategi untuk memudahkan
para investor dalam menanamkan modal untuk mengolah dan mengelola sumber
daya alam khususnya lahan. Keleluasaan pemberian izin HGU pada era tersebut
merupakan strategi untuk menyerap Penanaman Modal Asing (PMA) ataupun
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
3 Ekspansi perkebunan khususnya pada perkebunan skala besar untuk
komoditi penanaman kelapa sawit menuai banyak kontroversi. Di satu sisi ekspansi
ini menjadi penggerak roda perekonomian disamping sumber minyak dan gas
bumi, namun di sisi lain ekspansi yang terjadi tidak hanya berdampak terhadap
ketimpangan ekonomi dan timbulnya permasalahan-permasalahan sosial, ekspansi
ini juga berdampak terhadap perubahan land cover dan perubahan land use, terja-
dinya degradasi lingkungan dan timbulnya deforestasi (Dharmawan, Mardi-
yaningsih, & Yulian 2016).
173