Page 67 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 67

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               lainnya. Dan hasilnya, dalam tempo yang singkat, Tim yang dipimpin
               Maria SW Sumardjono menghasilkan dua rekomendasi agar pemerintah:
               pertama, meninjau kembali perundang-undangan yang berkaitan dengan
               pengelolaan sumber-sumber agraria/sumber daya alam yang dihasilkan
               oleh pemerintah Orde Baru bersama Suharto, kedua, agar negara menye-
               lesaikan tumpang tindih hukum yang terkait dengan UUPA. Menurut
               Tim, Orde Baru telah menghasilkan perundang undangan yang justru
               mengecilkan bahkan mematikan keberadaan UUPA, sehingga perlu ditin-
               jau ulang keberadaan beberapa produk hukum tersebut (Sumardjono,
               dkk. 2011).

                   Rekomendasi Tim yang dipimpin Maria SW Sumardjono belum
               sempat dilaksanakan oleh Habibie, karena November 1999 MPR RI
               menolak laporan pertanggungjawabannya sebagai presiden walaupun ia
               telah berhasil menyelenggarakan pemilu secara demokratis pada Juni
               1999 (Rachman 2012, 87). Akibat penolakan itu, Habibie tidak lagi menca-
               lonkan diri sebagai presiden dan kemudian MPR memilih Abdurrahman
               Wahid (Gus Dur) sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden.
               Pasca itu, kampanye Landreform tidak berhenti, justru semakin menguat
               karena mendapat dukungan dari publik. Dan apa yang dihasilkan oleh
               Tim bentukan Habibie di bawah pimpinan Sumardjono akhirnya ber-
               muara pada lahirnya TAP MPR RI No. IX 2001. Habibie tercatat dalam
               sejarah adalah presiden pertama pasca turunnya Suharto 1998 yang
               kembali memberlakukan UUPA setelah Suharto “mempeti-es-kan”.
               Habibie juga presiden yang secara antusias menerima gagasan agar
               negara menjalankan Landreform. Dengan mengeluarkan Keppres No. 48/
               1999 merupakan bentuk keseriusannya untuk kembali menerapkan
               kebijakan Landreform. Apa yang diinisiasi kemudian melahirkan praktik
               kebijakan RA pada periode-periode sesudahnya.


               D. Era Reformasi: RA Pasca Keluarnya TAP MPR IX/2001

                   Wacana RA kembali hadir menjadi perbincangan publik setelah
               tumbangnya Orde Baru pada tahun 1998, atau periode reformasi. Isu RA
               kembali menjadi perdebatan publik, akibat pasca Mei 1998 terjadi reklai-
               ming tanah secara dramatik di mana-mana. Di Jawa Timur, Jawa Barat,

                                                                          39
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72