Page 135 - Politik Kelembagaan Agraria Indonesia: Jalan Terjal Pembentukan Kelembagaan dan Kebijakan Agraria, 1955-2022
P. 135

Politik Kelembagaan Agraria Indonesia

                          tuskan gagasan tentang kebutuhan hukum agraria nasio-
                          nal pada  tahun 1948, Presiden Sukarno telah lima kali
                          membentuk kepanitiaan agraria dalam kerangka menyu-
                          sun hukum agraria nasional. Kepanitiaan pertama diben-
                          tuk pada tahun 1948, kemudian dilanjutkan pada tahun
                          1951, tahun 1955, tahun 1958, dan terakhir Panitia Sadjarwo
                          tahun 1960. Pada kepanitiaan terakhir inilah draft final
                          yang telah mendapat masukan dari berbagai kalangan ter-
                          masuk Seksi Agraria (Fakultas Hukum) Universitas Gadjah
                          Mada, akhirnya ditetapkan sebagai UU pada Tanggal 24
                          September 1960 (Harsono, 1970; Salim et al., 2014; Soetik-
                          njo, 1983). Dalam catatan sejarah, kemudian dikenal Tang-
                          gal 24 September 1960 ditetapkan sebagai Hari Tani seba-
                          gaimana Keputusan Presiden No. 169 Tahun 1963 tentang
                          Hari Tani (Harsono, 1970). Tanggal itu juga disebut sebagai
                          hari UUPA, hari kebangkitan penataan struktur agraria
                          nasional, dan hari menandai lahirnya sebuah aturan hu-
                          kum agraria nasional yang sangat penting bagi perjuangan
                          kaum tani untuk mendapatkan akses terhadap tanah di
                          Indonesia. Oleh karena itu, jika beberapa tahun terakhir
                          24  September diperingati sebagai hari agraria dan tata
                          ruang (Hantaru), tidak jelas maksud dan tujuannya, kare-
                          na tidak ada akar sejarahnya, apa yang dimaksud dengan
                          hari agraria  dan tata  ruang, apa yang diperingati  dan
                          merujuk pada subjek apa peringatan tersebut. Mestinya,
                          Hantaru tidak diperingati pada tanggal  24 September,
                          karena tanggal tersebut memiliki maksud dan tujuan yang
                          jelas serta akar historis yang valid.

                              Dalam kajian  yang sama pada naskah sebelumnya,

                                                                             99
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140