Page 102 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 102

90    Tri Chandra Aprianto


                Penetrasi modal yang mendapat    dukungan  dari kebijakan
            pemerintah  kolonial itu  membentuk  relasi kuasa  agraria  yang
            baru, dimana  strukturnya  menempatkan  pemilik  modal sebagai
            penentu  segalanya. Tidak  ada  lagi relasi kuasa  agraria  yang diatur
            oleh  rasa  pemenuhan  kebutuhan  subsistensi. Semua  energi yang
            dimiliki Jember diabdikan untuk pertumbuhan dan perkembangan
            industri perkebunan. Para  penduduk  lokal mulai terlibat  dalam
            pengelolaan  tanaman  perkebunan. Begitu  juga  hadir  satu  struktur


            kewilayahan baru       perk



            jalan dan r  peng  wilayah pedalaman peng






            perkebunan dengan wilayah pelabuhan y  siap menyeberang





            produknya ke seber    Tidak ketinggalan pula wajah J

            mulai mengalamai transformasi sebagai kota baru, yang bercirikan
            perkebunan.
                Begitu  juga  gambaran  sosialnya, masyarakat  bentukan  baru
            yang nilai-nilai asalnya telah digerogoti oleh perilaku modal. Mereka
            mulai dikenalkan  nilai baru  yang berdasar  atas  relasi kekayaan.
            Dengan  demikian  di Jember  telah  berlangsung reorganisasi relasi
            kuasa berbagai aspek kehidupan sosial dengan orientasi yang baru
            pula, yaitu kekayaan.
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107