Page 99 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 99

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  87


              tokoh masyarakat, termasuk dari kalangan pesantren. Keterlibatan
              semua  kalangan  masyarakat  dalam  proses  perkebunan  inilah
              yang nantinya  membentuk   masyarakat  perkebunan  di Jember,




              sebagaimanadisebutoleh Kahn  atas bahwaf  sosi  ek


              yang sifatnya campuran dan kompleks. 131
              Bagan struktur masyarakat perkebunan 132


















                  Pertanyaannya  adalah   mengapa   tokoh   masyarakat  dan
              kalangan  pesantren  yang kemudian  lebih  berperan  dalam  dinamika




              masyarakat perkebunan dan masuk dalam strukturekono  modern?


              Sebagaimana  telah  disebutkan  di atas, penduduk  Jember  mayoritas
              adalah  pendatang dari Pulau  Madura. Para  pendatang dari Pulau
              Madura   masih membawa   tr    daerah asal




              untuk masuk ke daerah baru. Mereka sangat memegang prinsip harus
              menghormati  bapa,  babu,  guru,  ratu. Selain  itu  untuk  pendidikan,
              saat itu pesantren  merupakan wahana pendidikan untuk masyarakat
                              133
              banyak. Prinsip  penduduk  dari Pulau  Madura  tersebut  berhimpitan
              131  Joel Kahn, Minangkabau, hlm.155
              132  Struktur masyarakat perkebunan seperti ini diolah dari hasil penelitian.
              133  Merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, hingga
                  sekarang keberadaannya  masih  diperhitungkan, karena  banyak
                  alumni pesantren  yang menjadi elite  politik  nasional. Pembahasan
                  tentang pesantren bisa dilihat pada Choirul Anam, Pertumbuhan dan
                  Perkembangan Nahdlatul Ulama, (Sala: Jatayu, 1985).
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104