Page 107 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 107
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 95
Soal ketidakadilan agraria tersebut mendapat kritikan tajam
7
dari kaum pergerakan nasional melalui berbagai media massa. MH
Thamrin merupakan salah satu tokoh penting dalam hal menyoroti
ketidakadilan agraria tersebut. Pada sesi sidang tahun 1931-1932,
Thamrin menyampaikan pidato tentang ketidakadilan yang diterima
rakyat Indonesia. Teori domein menjadi sasaran utama dalam pidato
tersebut. Selanjutnya bersama-sama kaum pergerakan nasional
lainnya Thamrin mendirikan Komisi Agraria Indonesia tahun 1935,
dimana ia menjadi ketua dan Mohammad Yamin menjadi sekretaris.
Adapun komisi tersebut memiliki dua tujuan utama: (i) menjaga
hak bangsa Indonesia atas tanahnya; dan (ii) mengusahakan
perlindungan hak tanah bangsa Indonesia. 8
Proses transformasi agraria yang dijalankan oleh pemerintah
kolonial juga mendapat reaksi yang keras dari beberapa komunitas
masyarakat perkebunan. Reaksi yang paling keras dalam bentuk
perlawanan gerakan mistik keagamaan Ky Aminah
9
Curah W Kaliwining Jember pada aw ke-20.
7 Kritikan itu hadir seperti yang diberitakan pada beberapa media massa
kala itu: (i) Bintang Timoer yang terbit tanggal 25 September 1928
yang menyoroti soal jatuh tempo tanah-tanah erfpacht di Sumatera
Timur dan rencana perpanjangannya; (ii) Kabar Hindia yang terbit
tanggal 26 Mei 1929 yang menulis bagaimana ketidakadilan Undang-
Undang yang mengatur pertanahan di Jawa dan Madura; (iii) Jong Java
yang terbit berturut-turut tanggal 1-5 Juli 1929 yang berfokus tentang
ketidakadilan agraria, mengingat keluasan tanah yang dikuasai oleh
pihak kolonial. Berbagai berita media tersebut sebagaimana dicuplik
oleh Upik Djalins’ dan Noer Fauzi Rachman, ‘Pengantar untuk
Membaca Karya Cornelis van Vollenhoven (1919) Orang Indonesia
dan Tanahnya’ dalam Cornelis van Vollenhoven, Orang Indonesia dan
Tanahnya (Yogyakarta: STPN Press, 2013), hlm. xix-xxi.
8 Upik Djalins’ dan Noer Fauzi Rachman, Pengantar untuk Membaca
,
Karya Cornelis van Vollenhovenhlm. xix-xxiv.
9 Laporan Asisten Residen Jember (J. Bosman) kepada Residen Besuki
(E.M. Van den Berg van Heineoord), 11 Juni 1906. Mengenai laporan
ini dapat dilihat pada ANRI, Laporan Tentang Gerakan Protes di Jawa
Pada Abad XX (Jakarta: Penerbit Sumber-sumber Sejarah, 1981), hlm.
116-9.