Page 125 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 125

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  113


              Masyarakat  perkebunan  diwajibkan  menggunakan  pengetahuan
              dan teknik pertanian baru, memperluas areal pertanian selain untuk
              tanaman pokok seperti padi dan juga untuk jenis tanaman komoditi
              baru  seperti kapas, yute-rosela, dan  rami. 49  Adapun  daerah  yang


                sasaran pemerintah pendudukan J  adalah Wono


              Curahnongko, dan kotta blater. 50
                  Tidak hanya itu, masyarakat (masih) diharuskan menyerahkan
              20%  hasil tanaman padinya  kepada penguasa  Jepang untuk  bekal
              perang. 51  Separuh  tanah  petani diharuskan  ditanami kapas  yang
              hasilnya  diserahkan  kepada  tentara  pendudukan, separuh  tanah


              y  lain     y    panennya separuhnya w

                                                     52
              diserahkan tanpa potongan biaya produksi.  Mengenai penyerahan
              padi, pemerintah Jepang setidaknya telah membuat tiga ketentuan:
              (i) petani harus menjual produksinya dengan jumlah kuota tertentu
              dengan harga yang telah ditentukan pula; (ii) padi harus diserahkan
              ke  penggilingan  yang telah  ditunjuk  oleh  pemerintah  desa; (iii)


              jika   dalam panennya surplus  mereka wajib menjualny



              ke  penggilingan  yang telah  ditentukan, tidak  boleh  ke  tengkulak
              ataupun pasar. 53
                  makanan; (iv) membangun  pabrik  semen; (v) membangun  banyak
                  galangan  kapal untuk  transportasi perkebekalan  perang; (vi)
                  membangun pabrik obat-obatan; dan (vii) mengembangkan industri
                  tekstil. Lihat Bisuk Siahaan, Industrialisasi di Indonesia, hlm. 115.
              49  Sukendah, ‘Pengusahaan  Tembakau  Cerutu  Besuki Na-oogst  di
                  Kebun Adjong-Gayasan PT Perkebunan   Jember  Jawa Timur





                  (Tidak diterbitkan), Laporan praktek lapangan, kegiatan wajib profesi
                  keahlian Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya IPB, 1987, hlm. 5.
              50  Wawancara dengan Sahid tanggal 31 Mei dan 8 Juni 2004
              51  Lihat  Harry  J. Benda, The Crescent and The Rising Sun: Indonesian
                  Islam under the  Japanese Occupation, 1942-1945 (Leiden: Foris, 1983).
                  Lihat juga Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol, hlm. 3-52.
              52  Jos  Haid,  Perlawanan  Petani  Jenggawah;  Kasus  Tanah  Jenggawah
                  (Jakarta:  LSPP  dan  Latin,  2001),  hlm.  36.  Wawancara  dengan  Sahid
                  tanggal 31 Mei dan 8 Juni 2004.
              53  Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol, hlm. 73.
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130