Page 128 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 128

116   Tri Chandra Aprianto


            membatasi tanaman   perdagangan, hanya  memproduksi tanaman





            pangan dan tanaman y  diwajibkan   Pada ting
            tertentu  ini telah  berlangsung pemisahan  masyarakat  perkebunan
            dengan tanah dan semua proses usaha taninya.
                Untuk  memenuhi kebutuhan     pakaian, maka   akan  segera
            dibangun pabrik tekstil. Menurut Program Rencana Lima Tahun yang
            ditangani oleh  Djawa Menka Saibai Kyookai (Asosiasi Penanaman




            Kapas   Pulau Jaw  y  dipimpin oleh seor  pakar kapas dari


            Jepang  Dr  Ishikawa Tahehiko  akan menanam kapas hingga tahun





            1947 di areal seluas 180.000 hektar dengan harapan mencapai produksi
            sampai 31.250  ton. Pada  tahun  1943  pemerintah  Jepang mendorong





            tanaman kapas   ar  seluas 36.06  hektar   Jaw  Untuk daerah di

            seluruh Karesidenan Besuki mencapai 9.606 hektar. 58
                Jember juga merupakan salah satu wilayah yang dituju untuk
            penanaman kapas tersebut. Sementara itu, pengadaan bibit tanaman
                                             59
            kapasnya didatangkan dari Sulawesi.  Masyarakat di daerah Balung
                                                                        60
            dimobilisasi untuk terlibat aktif dalam penanaman kapas tersebut.
            Tanah-tanah erfpacht milik NV. LMOD di Jenggawah yang awalnya
            untuk budidaya tembakau berubah menjadi tanaman kapas. Begitu
            pula, tanah  erfpacht  milik  NV. LMOD verponding  No. 414 dengan
            luas  tanah  354,825 ha  di daerah  Sukorejo  juga  ditanami kapas.
                                                                        61
            Tentara pendudukan tidak peduli lahan pertanian milik masyarakat
            baik perkebunan, sawah basah maupun lahan kering juga diwajibkan
            ditanami kapas. 62
                Sejak  tahun  1942, pemerintah  pendudukan  Jepang secara
            resmi memaksa   masyarakat  untuk  melakukan  penanaman  rami.



            58  Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol, hlm. 29.

            59  Bisuk Siahaan, Industrialisasi di Indonesia, hlm. 123.
            60  Wawancara Nurawi, 10 Juli 2001.

            61  Laporan Forum Solidaritas Petani Tapal Kuda. 2000.
            62  Laporan Forum Solidaritas Petani Tapal Kuda. 2000.
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133