Page 144 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 144
132 Tri Chandra Aprianto
idak berbeda dengan periode sebelumnya, secara linier
Tmasyarakat perkebunan tetap berupaya menggarap lahan
perkebunan (1945-1950-an). Pada periode ini terdapat upaya untuk
menggusur struktur agraria kolonial (ditambah Jepang) yang
sebelumnya menggarap lahan-lahan perkebunan oleh kekuatan
sosial ekonomi dan politik baru yang ter(di)bentuk di Indonesia.
Periode ini merupakan kesempatan bagi kekuatan baru tersebut
untuk melakukan pengaturan kembali struktur agraria. Dalam
berbagai kesempatan digunakan oleh kekuatan baru tersebut untuk
merombak atau menghadapi struktur agraria kolonial yang telah
membentuk struktur ekonomi perkebunan yang itu didominasi oleh
kaum kapital Belanda (dan didukung oleh pedang perantara dari
kalangan Cina).
Ada beberapa inisiatif yang bermunculan untuk menata ulang
sumber-sumber agraria di Indonesia. Pada titik ini, kata menata
ulang sumber-sumber agraria di tanah-tanah perkebunan pada
periode ini tidak bermakna tunggal dan netral, tetapi ia sudah
menjadi ruang persaingan sekaligus sebagai yang diperebutkan
oleh kekuatan politik baru yang ada di dalam negeri. Masing-
kekuatan politik baru tersebut berusaha mendeinisikan
memaknainya. Pada periode ini partisipasi masyarakat perkebunan
dalam upaya penataan sumber-sumber agraria berhimpitan dengan
berbagai inisiatif dari luar diri masyarakat perkebunan.
Berbagai inisiatif yang hadir dari luar diri masyarakat perkebunan
tersebut memiliki basis ideologinya masing-masing. Sehinga gagasan
penataan ulang juga menjadi arena bagi pertarungan ideologi,
termasuk persaingan antar kekuatan politik yang sedang berkembang
saat itu. Persaingan dan pertarungan antar kekuatan politik tersebut
dalam praktek politiknya juga melibatkan kekuatan modal yang
pernah berkuasa di perkebunan. Sehingga masyarakat perkebunan
sendiri pada periode ini sudah terpolarisasi dalam berbagai aliran
politik. Pada akhirnya terbuka peluang kembali untuk hadir kembali