Page 145 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 145

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  133


              kuasa agraria lama, karena menganggap hak erfpacht mereka masih
              berlaku. Gambaran persaingan dan pertarungan politik pada periode
              ini semakin kompleks dengan hadirnya kekuatan buruh perkebunan.
              Kelompok  buruh  ini merupakan  kekuatan  politik  tersendiri yang



              mampu mew  dinamika penataan sumber-sumber agraria


              Indonesia.
              A.  Inisiatif Menata Kuasa Tanah Perkebunan

                  Perginya  dua  penguasa  agraria  (Belanda  dan  Jepang) dengan



                modelnya   wilayah perkebunan tidak

                meninggalkan warisan sistem pengelolaan dan





              sumber-sumber  agraria, tetapi juga  (ii) kehancuran  tanah-tanah
              di perkebunan, sekaligus  juga  (iii) meninggalkan  penataan  ulang


              ek    wilayah perk  Tahun 194  adalah tahun har


              baru  bagi masyarakat  perkebunan, sebagai jembatan  emas  akan
              hadirnya  kesejahteraan  masyarakat. Pada  periode  ini terdapat
              beberapa  inisiatif  dalam  rangka  menata  ulang struktur  agraria


                wilayah perk  Sebagaimana   sekilas


              pengantar bab   bahwa periode   merupakan tr




              kolonial ke nasional. Tentu saja banyak kepentingan yang bermain
              dalam  ruang politik  transisi tersebut, tidak  saja  pada  level negara,
              tetapi juga di masyarakatnya.
              1.  Prakarsa Masyarakat Perkebunan
                  Aktivitas  masyarakat  perkebunan   di  tanah-tanah   dan
              kehidupan  perdagangan  tanaman  perkebunan  di pasar-pasar  lokal
              secara  perlahan  mulai menggeliat  kembali. Tentu  saja  Aktivitas
              tersebut  masih  dalam  batasan  yang sangat  sempit, terlebih  lagi
              jika  dibandingkan  dengan  Aktivitas  masyarakat  perkebunan  pada
              periode sebelum perang. Pada tanah-tanah perkebunan masyarakat
              mulai menduduki tanah-tanah    tersebut  untuk  pemukinan, dan

              mulai menggarap   tanah  perkebunan  sesuai dengan  kebutuhan
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150