Page 150 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 150

138   Tri Chandra Aprianto


            milik perkebunan swasta, baik melalui jalan konsesi maupun sewa
            jangka panjang.
                Dalam  dokumen  BTI yang berjudul Mentjapai Kemakmoeran
            yang diputuskan di Jember memiliki program 2 tahun dengan judul:
            Program  Oentoek  Memboeat  Negara  Makmoer,  Program  Oentoek
            Memboeat  Rakjat  Kenjang. Adapun  program  peningkatan  kualitas
            kadernya, adalah (i) tata negara; (ii) aliran-aliran politik; (iii) sejarah
            pergerakan Indonesia; (iv) Ilmu jiwa dan masyarakat; (v) pergerakan

            kaum tani; (vi) pergerakan kaum buruh; (vii) ekonomi; dan (viii) hak
            tanah. Khusus mengenai hak atas tanah tersebut terdapat 5 hak yang
            harus  dipelajari oleh  kader  BTI. Tentu  saja  ini sangat  berhubungan
            dengan keberadaan perkebunan. Adapun pemahaman atas hak tanah:
            (i) yasan dan gogolan; (ii) eigendom; (iii) erfpacht; (iv) sewa-menyewa;

                         15
            (v) pajak bumi.  Setahun kemudian, dalam kongresnya di Blitar pada
            tanggal 16 Desember  1947, BTI semakin  tegas  mengajukan  resolusi






            untuk menuntut panghapusan hak konv  dan semua hak istimewa




            lainnya   pengusaha     tanah Jawa y  padat penduduknya.


                Rupanya  pada  tahun-tahun  ini, Jember  menjadi suatu  daerah
            yang menjadi  tujuan  bagi organisasi yang ingin  mengadakan
            pertemuan. Serasa ada kesadaran baru bagi masyarakat perkebunan
            yang tinggal di Jember. Sehingga mereka terlibat aktif dalam setiap
            kegiatan, baik  itu  dilakukan  oleh  organisasi masyarakat  maupun
            politik. Setidaknya ada dua kegiatan besar yang dilakukan di Jember
            pada  saat  itu  yang melibatkan  kesadaran  masyarakat  perkebunan.
            Kegiatan  pertama  adalah  diadakannya  konferensi Pemuda  Sosialis

            Indonesia (P  se-Jawa Timur   Jember pada F  1






            y  semuaanggota wilayah Karesidenan  sebany


            7.900 orang.  Sementara itu, kegiatan kedua yang juga dilakukan di
                       16
            15   Mengenai hal ini bisa dilihat pada lampiran dokumen BTI.
            16  laporan  Antara  13 Februari  1946. Menurut  Anderson  soal angka  ini
                tidak perlu diperhatikan, tetapi yang terpenting adalah bisa menjadi
                petunjuk  dimana  kekuatan  jaringan  ini tertelak. Benedict  R.O.G.
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155