Page 153 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 153

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  141


              ulang atas sumber-sumber agraria, termasuk di wilayah perkebunan
              tidak  bisa  dilepaskan  dari aritmatika  politik  dunia  internasional.
              Kendati sudah memproklamasikan kemerdekaan namun struktur kuasa
              kolonial masih kuat berada dalam sistem sosial, ekonomi, dan politik.
              Melalui jalur diplomasi ini lahir Manifesto Politik tanggal 1 November
              1945, yang menegaskan: (i) bahwa RI menghendaki perdamaian dan
              kerjasama dengan semua negara termasuk negara Belanda; (ii) bahwa RI
              sanggup menanggung segala hutang Hindia Belanda yang ada sebelum
              pendudukan Jepang; (iii) bahwa RI akan mengembalikan segala milik
              asing yang tidak diperlukan oleh negara; dan (iv) bahwa yang diambil
              untuk keperluan negara akan diberi ganti rugi. 22

                  Sementara  itu  pada  aras  yang lain  pemerintah  Republik
              Indonesia  guna  menangani permasalahan  ekonomi yang sangat
              mendasar   tersebut, pada  bulan  Februari 1946 memprakarsai
              beberapa konferensi ekonomi yang membahas berbagai upaya untuk
              memecahkan kesulitan yang sedang dihadapi. Konferensi ekonomi
              tersebut  dipimpin  oleh  Menteri  Kemakmuran  Ir.  Darmawan
              Mangunkusumo. Ada    tiga  keputusan  penting yang diambil dalam
              konferensi tersebut, yaitu  (i) masalah-masalah  produksi dan
              distribusi makanan; (ii) masalah kebutuhan sandang; dan yang (iii)
              masalah status dan administrasi perkebunan. Pada konferensi inilah

              untuk kali pertama masalah perusahaan perkebunan dibincangkan
                                      23
              secara serius oleh “negara”.  Kemudian di Solo pada bulan Mei 1946,
              juga diselenggarakan satu konferensi ekonomi yang salah satu tema
              pokoknya  juga  membincangkan  masalah  perkebunan  yang sudah
                                                                          24
              rusak akibat perang, khususnya upaya rehabilitasi atas pabrik gula.
              Hal ini dikarenakan  gencarnya  masyarakat  perkebunan  tidak  saja


              22  Iman Soetiknjo, Politik Agraria  Nasional; Hubungan Manusia dengan
                  Tanah  yang  Berdasarkan  Pancasila, cetakan  ke  4 (Yogyakarta: UGM
                  Press, 1994), hal, 4.
              23  Bisuk Siahaan, Industrialisasi di Indonesia, hlm, 138.
              24  Bisuk Siahaan, Industrialisasi di Indonesia, hlm, 138.
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158