Page 230 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 230

218   Tri Chandra Aprianto


            Angkatan Darat Mayjen A.H. Nasution selaku Penguasa Perang Pusat
            memanggil para perwira militer guna koordinasi lebih lanjut. Untuk
            wilayah  Jawa  Timur  adalah  Brigjen  (purn)  R.  Soenjoto  pada  saat
            berlangsungnya proses pengambilalihan sebagai Komandan Militer
            Kota  Besar  yang turut  hadir  dalam  pertemuan  tersebut. Dalam




            pertemuan tersebut Nasution menugaskan para perwira


            untuk bertugas pada Badan Pusat Penguasa Perusahaan-perusahaan
            Tambang Belanda (BAPPIT), Badan Urusan Dagang (BUD), termasuk
            di PPN-Baru. Nasution memberikan instruksi yang berisi pedoman
            kerja  sama  di antara  Penguasa  Perang Pusat  dan  Penguasa  Perang
            Daerah di satu pihak dengan PPN-Baru di pihak yang lain. Bahkan
            secara  lebih  tegas,  Nasution  memerintahkan  agar  wakil  direktur
            markas  besar  PPN-Baru di  Jakarta dipegang oleh seorang perwira
            militer yang langsung bertanggung jawab kepada kantor Penguasa

            Perang Pusat  dan  ditunjuk  oleh  Perdana  Menteri. Demikian  pula




            w  direktur  PPN-Baru   tingkat pro  haruslah seor

            perwira militer y  bertindak   w    Penguasa Per



            Daerah. Dengan cara yang seperti ini, militer memiliki peranan kunci
            dalam semua badan yang melakukan pengawasan dan pengelolaan
            perusahaan  Belanda.  Banyak  perwira  militer  yang  memperoleh
            keuntungan materil melalui posisi ini.  Dalam pertemuan tersebut
                                               53
            Brigjend (purn) R. Soenjoto, ditunjuk sebagai perwira militer yang
            duduk di perkebunan yang telah diambil alih di wilayah Jawa Timur. 54
                Sedangkan  untuk  wilayah  Jember  sendiri  yang  ditunjuk

            oleh  Komandan  Militer  Daerah  Tingkat  II Kabupaten  Jember
            adalah  Kolonel R. Kartidjo  selaku  penguasa  daerah  atas  nama
            pemerintah. Dan  guna  menjalankan  ide  memperluas  keterlibatan
            angkatan  darat  dalam  sistem  perekonomian  nasional tersebut,
            kemudian dibentuklah Sekretariat Koordinasi  Penempatan Daerah


            53      Karl J. Pelzer, Sengketa Agraria, hlm. 213.


                                 N

            54  Varia  Kebun  Negarao  Istimew  198    7  Lihat juga Sasaran:
                No. 7 tahun II, 1987, hlm. 36.
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235