Page 256 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 256

244   Tri Chandra Aprianto


                dengan  menyelenggarakan  batas  maksimum   dan  batas
                minimum   untuk  tiap  keluarga. Sebagai kepala  keluarga
                dapat seor    ataupun w  Dengan



                mengikis pula sistem liberalisme dan kapitalisme atas tanah,
                dan  memberikan  perlindungan  terhadap  golongan  ekonomi
                lemah; (v) Untuk  mempertinggi produksi nasional dan
                mendorong terselenggaranya  pertanian  yang intensif  secara
                gotong-royong dalam  bentuk  koperasi dan  bentuk  gotong-
                royong lainnya, dibarengi suatu  sistem  perkreditan  yang
                khusus ditujukan kepada golongan petani. 16

                Ini merupakan  peluang bagi masyarakat  perkebunan  untuk
            berpartisipasi kembali dalam  menangani krisis  nasional. Oleh
            sebab itu ini merupakan kesempatan masyarakat perkebunan untuk
            mengelola  tanah-tanah  perkebunan  bekas  hak  erfpacht  dengan
            tenang. 17


            B.   Aksi Sepihak: Pergeseran Makna Penataan
                Struktur Agraria

                Tuntutan  untuk  melaksanakan  penataan  ulang atas  sumber-
            sumber  agraria  yang sebelumnya  diteriakkan  oleh  masyarakat




            perkebunan   tanah-tanah perk  pada paruh aw



            1960-an lebih ny    wilayah pertanian     T

            pergeseran makna penataan struktur agraria, karena telah memasuki
            panggung politik, dimana para politisi mulai memainkan dramanya.
            Pada  tahun-tahun  ini tidak  ada  lagi pemandangan  masyarakat
            perkebunan   Jember  melakukan   pemogokan    di perusahaan-
            perusahaan  perkebunan. Tidak  ada  aksi corat-coret  oleh  tangan-
            tangan buruh pada tembok-tembok di berbagai gedung bekas kantor



            16  Sebagaimana dikutip dalam Noer Fauzi, Petani dan Penguasa, hlm. 75-
                6.
            17   Ditambah lagi adanya dukungan dari Peraturan Menteri Pertanian dan
                Agraria (PMPA) No. 11/1962 yang melegitimasi tanah bekas perkebunan
                yang telah diduduki dan telah digarap dengan baik oleh masyarakat.
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261