Page 265 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 265
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 253
yang berailiasi ke PKI, kemudian memaksa para pemilik tanah
untuk melakukan pembagian hasil panen. 42 Perilaku ini dianggap
sebagai teror sekaligus tantangan terhadap kalangan mapan di
43
pedesaan. Mengingat yang melakukannya adalah kalangan petani-
petani penggarap yang miskin dan tak bertanah sehingga dalam
pelaksanaannya terkadang sangat liar dan agitatif sifatnya. Isu yang
ditangkap oleh masyarakat dilapisan bawah adalah PKI melakukan
bagi-bagi tanah kepada masyarakat miskin dan tidak bertanah.
44
Hampir setiap hari di daerah pedesaan di Jember diperdengarkan
teriakan-teriakan yang sifatnya provokatif seperti ganyang tuan
tanah, haji ini antek-antek Masyumi, ganyang tujuh setan desa dan
teriakan provokatif lainnya. 45
Kendati begitu tidak semua aksi sepihak dalam rangka menuntut
keadilan agraria, khususnya dalam hal bagi hasil panen, dilakukan
dengan cara-cara yang provokatif. Menurut catatan Utrecht saat
tinggal di Jember, kebanyakan petani yang menuntut penataan ulang
itu dari BTI. Aksi sepihak tersebut dilakukan oleh petani baik laki-laki
maupun perempuan yang datang dengan damai. Mereka menuntut
untuk dijalankannya landreform dan pembagian hasil panen yang adil.
Para petani tersebut menuntut karena merekalah yang sebenarnya
menggarap tanah, bukan para tuan tanah tersebut. Tindakan tersebut
mendapat reaksi dengan aksi sepihak pula dari kalangan kontra
dengan mempersenjatai rombongan dengan tukang pukul. 46
42 Aminuddin Kasdi, Kaum Merah Menjarah, hlm. 375.
43 Kesan yang tampak dipermukaan kemudian adanya upaya untuk
merebut kekuasaan, lihat Fajar Pratikno, Gerakan Rakyat Kelaparan
Gagalnya Politik Radikalisasi Petani (Yogyakarta: Media Presindo,
Lihat juga pada Iwan Gardono Sudjatmiko ‘Kehancuran P
Tahun 1965-1966’, dalam Jurnal Sejarah, No. 9, Jakarta: MSI, 2002.
44 Rupanya ini menjadi pemahaman yang sama, karena hampir semua
narasumber menyatakan hal yang sama.
45 Wawancara KH Yaqub, 10 september 2004.
46 Elien Utrecht, Kenangan tentang Indonesia Sebelum dan Sesudah