Page 270 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 270

258   Tri Chandra Aprianto


            tidak utuh tentang pelaksanaan agenda landreform di Indonesia. Di
            tambah lagi tema-tema yang menyertai aksi sepihak dapat dengan
            mudah ditangkap oleh kyai sebagai tindakan provosi.
                Padahal dalam  keputusan  PBNU sangat  mendukung untuk
                                  61
            disahkannya UUPA 1960.  PBNU juga menyarankan agar pemerintah
            memiliki program strategis guna meningkatkan kesejahteraan petani
            sehingga  petani miskin  tidak  menjual lagi tanah  hasil redistribusi

            yang nantinya  diterima, karena  faktor  kemiskinan. Prinsipnya  NU
            menyetujui landreform sepanjang tidak mengandung maksud guna
            melenyapkan hak milik pribadi maupun hak warga negara, sebab

            menurut syari’at Islam hak milik harus dilindugi dan dipertahankan.
            Dalam  hal ini NU mengajak   pemerintah  dan  masyarakat  guna






            mengarahkan perhatiannya kepada tanah-tanah   luar Jawa y
            masih banyak yang kosong dengan jalan politik transmigrasi secara
                                62
            berencana  dan  serius.   K      As’  Sy
            tetap dengan pendiriannya dan menentang gerakan aksi sepihak.
                Di tambah lagi, akibat gerakan aksi sepihak yang begitu gencar,
            jajaran elite NU merasa secara samar-samar masuk dalam salah satu
            bagian dari tujuh setan desa yang harus diganyang oleh PKI. Pidato-
            pidato saat aksi sepihak tentang kaum feodal dan tuan tanah diyakini
            sebagai upaya menyerang NU. Terlebih lagi saat aksi sepihak dijalankan
            tidak  jarang menggunakan  simbol-simbol keagamaan  (haji) dalam
            rangka  kritik  keras. Namun  simbol-simbol itu  dilekatkan  pada  kata
            setan itulah yang memudahkan kemarahan kaum nahdliyyin.
                Wilayah  konlik  yang  sensitif  dalam  program-program
                landreform  adalah  tanah  yang dimiliki oleh  kyai. Banyak
                kyai adalah  tuan  tanah  yang kaya, dan  tanah  merupakan




            61  Dalam satu lampiran surat PBNU tanggal 19 Mei 1958 No. 008/Syur/
                U/W’58 yang ditujukan kepada pimpinan fraksi Partai NU di DPR RI
                guna memperjuangkan UUPA.
            62  Saifuddin  Zuhri,  Al-Maghfurlah  KH  Wahab  Chasbullah;  Bapak  dan
                Pendiri NU (Jakarta: Yamunu, 1972), hlm. 74.
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275