Page 30 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 30

18    Tri Chandra Aprianto


                                                                        49
            kembali studi-studi agraria di dunia akademik, termasuk di Indonesia.
            Bahkan  di Indonesia  studi-studi agraria  juga  mulai merambah  ke
                                                                50
            sekolah kedinasan yang merupakan bagian dari pemerintah.
                Kehadiran  kembali  gagasan  mewujudkan  keadilan  agraria
            di Indonesia  periode  mutakhir  ini setidaknya  didorong oleh  tiga
            hal yang utama. Pertama, adanya   kegagalan  teori dan  praktek
            pembangunan yang berbasis pada ide neo-liberalisme. Sebuah paket

            Program Penyesuaian Struktural yang dilakukan secara menyeluruh
            dalam  suatu  negara, khususnya  dalam  bidang pertanian. Paket
            program  ini disodorkan  oleh  lembaga  keuangan  internasional,
            IMF. Kedua, tumbuh  kembangnya  pelaku  gerakan  sosial pedesaan
            yang jaringannya  tidak  hanya  bersifat  lokal, tapi juga  nasional




            dan g  Kehancuran ek    wilayah pedesaan pada

            sisi dan  adanya  penyingkiran  kehidupan  kaum  tani pada  sisi lain,
            juga  mulai menumbuhkan  kesadaran  baru. Ketiga, gagalnya  rezim
            politik otoritarian Orde Baru (1966-1998), telah membuka peluang
            bagi hadirnya  kembali gagasan  penataan  sumber-sumber  agraria
            secara  adil ke  permukaan  kehidupan  politik  nasional. Peluang ini
            ternyata juga beresonansi dengan berbagai gerakan reforma agraria
            di berbagai belahan  dunia. Dengan  demikian  penelitian  ini akan
            menyumbang dinamika    akademik  dalam  studi-studi agraria  dari

            perspektif sejarah.
                Agar  tidak  meluas, kajian  ini membatasi pada  tiga  hal yang
            dianggap penting, yakni: (i) batasan tematis; (ii) batasan spasial; dan
            (iii) batasan temporal.


            49  Untuk detailnya lihat pada Noer Fauzi, ‘Kebangkitan Studi dan Agenda
                Reforma Agraria di Awal Abad Dua Puluh Satu’, dalam Henry Bernstein
                (dkk),  Kebangkitan  Studi  Reforma Agraria di Abad XXI  (Yogyakarta:
                STPN, 2008), hlm. v-viii.
            50  Moh Shohibuddin (ed), Ranah  Studi  Agraria,  Penguasaan  Tanah  dan
                Hubungan  Agraris  (Yogyakarta: STPN, 2009). Lihat  juga  Mohamad
                Shohibuddin  dan  M. Nazir  Salim  (eds), Pembentukan  Kebijakan
                Reforma Agrari 2006-2007; Bunga Rampai Perdebatanogyakarta:
                                                               (Y
                STPN dan Sayogya Institute, 2012).
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35