Page 35 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 35
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 23
63
dan restrukturisasi terhadapnya. Pada paruh pertama tahun 1970
adalah tonggak sejarah bagi rezim politik Orde Baru tidak saja telah
menyempurnakan konsolidasi politiknya, tapi juga memperjelas
arah orientasi pembangunan dengan dasar modal asing. 64
Pilihan rentang waktu ini sangat menarik untuk melihat
bagimana partisipasi masyarakat perkebunan dalam rangka
penataan ulang sumber-sumber agraria yang melintasi fase-fase
kekuasaan politik y ber Dalam kurun waktu tert
bisa sejalan dengan agenda negar akan t pada kurun w
y lain bisa ber bahkan berlaw Pilihan r w
ini diharapkan bisa memberi gambaran secara utuh bagaimana
perdebatan penataan sumber-sumber agraria berlangsung, sehingga
bisa melihat arah pembangunan nasional dari setiap periode
pemerintahan. Sekaligus bisa melihat berbagai kekuatan yang hadir
dan absen, pada saat dimana kekuatan tersebut bekerja dalam ruang
politik tertentu yang berubah-ubah dalam setiap fase kekuasaan.
B. Wacana dan Debat Landreform
Sampai saat ini penelitian yang mengangkat tema soal perkebunan
dan gerakan sosial petani mudah ditemui di perpustakaan dan
toko-toko buku. Akan tetapi yang terkait permasalahan penataan
ulang atas sumber-sumber agraria yang lebih adil di perkebunan
masih terbatas, terlebih dari perspektif sejarah. Sebagaimana telah
63 Revolusi Hijau suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat akibat
diterapkannya kebijakan pertanian dengan menggunakan sarana
teknologi besar-besaran yang itu menggantikan kebijakan penataan
ulang struktur penguasaan tanah yang lebih adil. Pemahaman ini
merujuk pada Nashih Melacak Sejarah Pemikiran
Agraria; Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
(Yogyakarta: STPN,
2011), hlm. 53-82.
64 Peristiwa M (Malapetaka 1 J 197 merupakan tanda y
jelas bagaimana orientasi pembangunan rezim baru ini yang menerima
modal asing.