Page 38 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 38

26    Tri Chandra Aprianto


            buruh  perkebunan  dengan  segala  cita-cita  masuk  dalam  arena
            politik  di setiap  pembabakan  sejarah  politik. Dalam  tulisannya,
            Stoler tidak saja menjelaskan perjuangan buruh perkebunan untuk
                                                                        68
            meningkatkan  kesejahteraannya, tapi juga  cita-cita  politiknya.
            Buku  ini  sangat  membantu  bagaimana  wacana  kelas  juga  masuk
            dalam wilayah perkebunan.
                Tulisan  lain  yang menjelaskan  potret  masyarakat  yang

            bersinggungan  dengan  keberadaan  perkebunan  adalah  tulisan


                            69
            Robert W Hefner.  Dalam bukunya, Hefner menjelaskan bagaimana
            suatu masyarakat dibetuk dalam suatu wilayah tertentu, khususnya
            di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Pasuruan merupakan satu wilayah
            yang masyarakatnya juga beririsan dengan keberadaan perkebunan,
            khususnya  tebu. Kendati masyarakatnya  beririsan  dengan  sistem
            perkebunan k  Hefner melihat bahwa proses ter[di]bentukny





            suatu masyarakat tidak saja terkait oleh faktor ekonomi dan politik
            saja,  tapi  juga  bagaimana  faktor  wacana  keagaaman  juga  turut
            menyumbangnya.
                Secara antropologi pula, Hefner mampu menjelaskan bagaimana
            konlik-konlik yang terjadi tidak semata-mata terkait dengan faktor
            ekonomi. Tulisan Hefner tersebut secara cukup koniguratif mengurai
            dalam konlik juga terdapat pertarungan politik aliran, baik itu yang

            bersumber dari ideologi maupun agama. Oleh karena itu, buku ini
            menambah   perspektif  kajian  ini guna  melihat  bagaimana  suatu





            konlik sumber daya   y  dalam prakteknya juga

            unsur non ekonomi, baik itu ideologi maupun agama.
                Studi  lain  yang  membahas  tentang  hadirnya  suatu  wilayah
            perkebunan  adalah  Nawiyanto.   Dalam  bukunya,  Nawiyanto
                                          70
            68  Ann Laura Stoler, Kapitalisme dan Konfrontasi, 2005.
            69  Robert W. Hefner, Geger Tengger, 1999.
            70  S. Nawiyanto, Agricultural Development in a Frontier Region of Java;
                Besuki, 1870-Early 1990’s (Yogyakarta: Galang Press, 2003).
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43