Page 32 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 32

20    Tri Chandra Aprianto


            mengambarkan letak tanaman tembakau di Jember.
                       Peta 1. Peta sebaran tanaman tembakau di Jember























                Di samping tanaman   tembakau, Jember  juga  memproduksi
            jenis  tanaman  perkebunan  lainnya  seperti, kopi, kakao, teh, 56  dan

            tebu. Adapun keluasan tanah yang dikelola oleh pihak perkebunan
            mencapai 36.677,8502 hektar. 57  Adapun  tanah  yang begitu  luas
            dikuasai  oleh  pihak  perusahaan  perkebunan   menunjukkan
            ketimpangan struktur agraria. Sudah barang tentu, akibat struktur
            agraria  yang  timpang  melahirkan  konlik  agraria  yang  sampai
            sekarang masih terjadi di Jember. Setidaknya ada tiga tipe konlik

            yang  terjadi  di  Jember  yang  itu  juga  merepresentasikan  konlik


                lain  diusahakan  perusahaan  perkebunan  negara  (PTP  XXVII) dan

                perusahaan swasta   Ledokombo  Gadingmas  Mang  Jay

                Tempurejo. Lihat pada Andang Subaharianto, ‘Api di Tanah Raja; Kajian
                Antropologi  Terhadap  Radikalisasi  Petani  Jenggawah  di  Kabupaten
                Jember 1995’ Tesis S2, Program Studi Antropologi Pasca Sarjana UGM,
                2001, hlm. 28.
            56  Ismet, Daftar-Tanah  Perkebunan-perkebunan  di  Indonesia  (The  List  of
                Estate Throughout  Indonesia) (Bandung: Biro Sinar CV, 1970), hlm. 188-
                9 dan 191-3. Untuk lebih detailnya lihat pada lampiran pada disertasi
                ini.
            57  Lihat  pada  ‘Data  Hak  Guna  Usaha  (HGU) Seluruh  Indonesia’, 1 Juni
                2006, Deputi Bidang Pengendalian  Pertanahan  dan  Pemberdayaan
                Masyarakat Badan Pertanahan Nasional.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37