Page 66 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 66

54    Tri Chandra Aprianto


            hanya  dari hasil penjualan  tanaman  pangan  seperti padi, jagung





            dan palawija lainny  Tentu saja peruntukkan tanaman

            selain untuk kebutuhan subsistensi, selebihnya diperuntukkan pada
            pemenuhan ekonomi pasar lokal.
                Setidaknya  terdapat  empat  ciri yang melekat  dalam  sistem
            ekonomi kebun   masyarakat  pertanian  tradisional ini. Pertama,



            biasanya diwujudkan dalam bentuk usaha k  K


            membutuhkan   modal yang besar  karena  sifatnya  yang pelangkap
            bagi pertanian  pokok. Ketiga, begitu  juga  dalam  hal penggunaan
            lahannya  sangat  terbatas, biasanya  lebih  memanfaatkan  lahan
            pekarangan  sekitar  rumah. Keempat, sumber   tenaga  kerjanya
            berpusat  pada  anggota  keluarga. Hal itu  kurang berorientasi pada
            pasar dan lebih berorientasi pada kebutuhan subsistensi. Keempat
            ciri pokok  sistem  kebun  semacam  itu, sekaligus  menjelaskan  ciri
            umum dari usaha pertanian masyarakat agraris yang masih sebatas
            untuk  pemenuhan  kebutuhan  subsistensi dan  masih  berada  pada
            suasana pra-kapitalis atau pra-industrial. 51

                Dampak dari proses perubahan ekonomi dari sistem kebun ke
            perkebunan  itu  secara  nyata  dapat  dilihat  pertama-tama  dari sisi
            produksinya, dimana  hasil pertanian  lebih  besar  dari sebelumnya.
            Kedua, selain  itu  juga  adanya  peningkatan  jumlah  pertumbuhan
            pendapatan (uang) bagi petaninya. Ketiga, berlangsung pula proses
            restrukturisasi berbagai organisasi ekonomi di masyarakat ekonomi
            tradisional yang selama  ini telah  berlangsung. Selanjutnya  yang
            keempat  adalah  adanya  suatu  bentuk  sosial-budaya  baru  dalam
            masyarakat, yakni adanya  identitas  baru, aspirasi ekonomi yang
            baru, serta  adanya  klaim  otoritas  yang baru  pula, 52  termasuk  lahir
            tuan dan buruh perkebunan. Di tambah lagi kehadiran perusahaan
            perkebunan,  petani  harus  menyediakan  sebagian  waktu  dan


            51   Sartono Kartodirdjo dan Djoko Suryo, Sejarah Perkebunan, hlm. 4-5.
            52  Untuk rumusan perubahan ekonomi bisa dibandingkan dengan Robert
                W Hefner, Geger Tengger, hlm. 1-2.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71