Page 36 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 36

terjadi  di  Waruruma.  Karena  peristiwa  tersebut  sudah
              merupakan  awal  dari  pemberontakan,  maka  para  petugas
              pajak  memohon  bantuan  militer  untuk  mengamankannya.
              Semen tara  i tu  para  pe tu gas  pajak  berusaha  pula  meloloskan
              diri  dari  serbuan  rakyat  yang  telah  meluap-luap  kemarahan-
              nya.
                   Beberapa  saat  kemudian,  muncullah  sebuah  motor laut
              Belanda  yang  memuat  pasukan  militer  Belanda  di  bawah
              pimpinan  Tuan  Controleur  sendiri.  Dari jauh  motor laut itu
              telah  memuntahkan  peluru-peluru  ke  arah  darat  di  mana
              orang-orang  pasar  sedang  berkumpul.  Pasukan  Belanda  men-
              duga  bah wa  orang-orang  yang  sedang  berpasar  itu  adalah
              kelompok-kelompok  pemberontak  yang  sedang  bersiap-
              siap  menan tikan  keda tangan  mereka.  Karena  i tu  pasu kan
              Belanda  memberikan  tembakan  peringatan.  Pasar  menjadi
              bu bar dan orang-orang berlari mencari perlindungan.

                   Melihat  keadaan  massa  yang  sudah  tidak  terkendalikan
              lagi,  La  Ode  Boha  segera  berlari  menuju pantai  menyambut
              kedatangan  pasukan  Belanda  dengan  keris  terhunus.  Sasaran
              peluru  ditujukan  kepadanya,  namun  tidak  sebutirpun  yang
              dapat mengenai tubuhnya.
                   Dendam  dan  amarah  La  Ode  Boha  semakin memuncak,
              lalu  ia  terjun ke laut menuju motor yang ditumpangi pasukan
              Belanda.  Melihat  ke beranian  dan  kesaktian  yang  dimiliki  La
              Ode  Boha  ini,  pasukan  Belanda  menjadi  kagum  dan  ter-
              cengang  semuanya.  Mereka  jadi:  panik  karena  La  Ode  Boha
              sudah  hampir  menjangkau  motor.  Konon  menurut  ceritera
              orang  tua-tua,  Controleur segera  menembakan sebutir peluru
              emas  ke  arah  La  Ode  Boha  dan  tepat  mengenai  dahinya.
              La  Ode  Boha  terkapar  di  atas  pennukaan  laut  sementara
              pasu kan-pasukan Belanda terjun ke  darat.
                   Perlawanan  diteruskan  oleh  kawan-kawan La Ode Boha,
              namun  perla wanan  itu  tidak  berarti  sebab  pasukan  Belanda
              menembaki  mereka  dari  jarak  jauh.  Beberapa  orang  pen-
              duduk  jatuh  korban  mempertahankan  kehonnatannya.
              Pemimpin-pemimpin pemberontak seperti  La  Ode  Pendanca,

                                                                     27
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41