Page 51 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPREALISME DAN KOLOLISME DI DAERAH SULAWESI TENGGARA
P. 51

2.   Wujud Perlawanan

               Sesungguhnya  perlawanan  Konawe  terhadap  lmperialisme
          dan  kolonialisme  Belanda  disebabkan  antara  lain  karena memper-
          tahankan  kehidupan  yang  bebas dan  merdeka  yang  dimiliki  sejak
          beberapa abad lampau. Sebagai contoh dapat dikemukakan, bahwa
          pada  waktu  berhubungan  dengan  bangsa  Portugis,  mereka  bebas
          saling  tukar  menukar  barang  dengan  senjata.  Kemarahan  dan
          ketidaksenangan  rakyat  terhadap  bangsa  barat  ini  menjadi  me-
          muncak  karena  terasa  bahwa  Belanda  sernakin  menginjak-injak
          kerajaan  Konawe  dan  Belanda  telah  memecah  belah persatuannya
          untuk  kemudian  menguasainya.  Hal  ini  terbukti  setelah  Belanda
          berhasil  mendirikan Negara Boneka "Laiwoi" yang tidak didukung
          oleh  masyarakat  dan  para  bangsawan  Konawe.  Ketidaksenangan
          rakyat  Konawe  ini  diwujudkan  dalam  suatu  perlawanan  secara
          menyeluruh terhadap Belanda.

          3.   Jalannya Perlawanan

               Seusai perang Gowa  pada  tahun  1905,  tibalah  giliran Keraja-
          an  Bone  diserang  kolonial  Belanda, yang  terkenal  disebut  Perang
          Bone  di  bawah  pimpinan  Petta  Ponggawae.  Rakyat  Bone  telah
          bertempur  dengan  gagah  berani  melawan  bala  tentara  Belanda
          yang  mendarat  di  salah  satu  bandar  Kerajaan  Bone  yaitu  Bajoe.
          Belanda mengarahkan  seluruh  kekuatan  pasukannya  dan akhirnya
          menguasai  seluruh  wilayah  Bone.  Setelah usai perang Bone,  pihak
          Belanda  mulai  mengalihkan  matanya  ke  jazirah  tenggara  Pulau
          Sulawesi  yang  sangat  potensial  dengan  kekayaan  alamnya.  Pihak
          Belanda  kembali  memeriksa  dokumen  rahasia  berupa  perjanjian
          rahasia  dari  daerah-daerah  di  Nusantara.  Didapatinya  adanya
          perjanjian  tahun  1858,  tentang terbentuknya kerajaan  Laiwoi
          dengan  persetujuan  pihak  Belanda,  bahwa  La  Mangu  diangkat
          pihak  Belanda  menjadi  Raja Van  Laiwoi. Perjanjian ini merupakan
          siasat  jahat dan  busuk  Belanda  dalam  usaha  mengadu  domba  dan
          memecah  belah  kemudian  menguasai  daerah  ini  (politik  divide  et
          impera).  Perjanjian  ini  terjadi  di  atas  kapal  Belanda di  luar perair-
          an  Konawe.  Apakah  usaha  La  Mangu  selama  ±  48  tahun  lewat
          ini?


          42
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56